Pemkot Jambi Relokasi 400 Pedagang Pasar Talang Banjar ke Pasar Angso Duo
Pemerintah Kota Jambi akan merelokasi 400 pedagang Pasar Talang Banjar ke Pasar Angso Duo secara bertahap untuk penataan kawasan dan kenyamanan bersama, dengan relokasi gratis selama enam bulan.
Pemerintah Kota Jambi (Pemkot Jambi) berencana merelokasi sekitar 400 pedagang Pasar Talang Banjar ke Pasar Angso Duo. Relokasi ini dilakukan secara bertahap dengan pendekatan humanis, bertujuan menata kawasan Jalan Orang Kayo Pingai dan menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat.
Wali Kota Jambi, Maulana, mengumumkan rencana ini pada Jumat lalu. Ia menjelaskan bahwa proses pendataan pedagang yang berjualan di badan jalan dan trotoar Jalan Orang Kayo Pingai tengah dilakukan. Para pedagang ini akan direlokasi ke Pasar Angso Duo tanpa dipungut biaya selama enam bulan.
Langkah ini merupakan bagian dari program penataan kawasan Jalan Orang Kayo Pingai. Setelah relokasi selesai, kawasan Talang Banjar akan disulap menjadi ruang publik yang tertata rapi, mirip dengan pengembangan Jalan Soemantri Brojonegoro yang kini menjadi area publik yang ramai dikunjungi.
Relokasi Pedagang Pasar Talang Banjar: Sebuah Langkah Menuju Kota Jambi yang Lebih Tertib
Relokasi pedagang Pasar Talang Banjar merupakan bagian dari upaya Pemkot Jambi menciptakan kota yang lebih tertib dan produktif. Proses relokasi ini akan dilakukan secara bertahap untuk meminimalisir dampak negatif bagi para pedagang. Pemkot Jambi berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para pedagang selama proses relokasi berlangsung.
Wali Kota Maulana menekankan pentingnya dukungan dari para pedagang dalam program ini. Ia berharap relokasi ini dapat berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pedagang yang terdampak. Pemkot Jambi berupaya untuk memastikan proses relokasi dilakukan dengan cara yang adil dan transparan.
Pemkot Jambi juga berencana membangun median jalan dan trotoar di sepanjang Jalan Orang Kayo Pingai hingga Payo Selincah setelah relokasi pedagang selesai. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.
Pasar Angso Duo: Solusi Relokasi dan Penataan Kawasan
Pasar Angso Duo dipilih sebagai lokasi relokasi karena dianggap memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung para pedagang Pasar Talang Banjar. Pemkot Jambi akan menyediakan tempat berjualan bagi para pedagang di Pasar Angso Duo tanpa biaya selama enam bulan. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban para pedagang selama masa adaptasi di lokasi baru.
Pemkot Jambi juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pedagang untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru di Pasar Angso Duo. Tujuannya adalah untuk memastikan para pedagang dapat tetap menjalankan usahanya dengan lancar dan produktif di lokasi baru.
Dengan relokasi ini, Pemkot Jambi berharap dapat meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Penataan Kawasan Talang Banjar Menjadi Ruang Publik
Setelah relokasi pedagang selesai, kawasan Talang Banjar akan ditata menjadi ruang publik yang lebih tertata dan nyaman. Pemkot Jambi berencana membangun median jalan dan trotoar untuk pejalan kaki. Konsep penataan ini terinspirasi dari keberhasilan penataan Jalan Soemantri Brojonegoro yang kini menjadi area publik yang ramai dan nyaman.
Dengan adanya ruang publik yang baru, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan menjadi tempat berkumpul yang nyaman bagi warga Kota Jambi. Penataan kawasan ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai estetika kota dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemkot Jambi optimistis bahwa penataan kawasan Talang Banjar akan menjadi contoh sukses dalam pengembangan ruang publik di Kota Jambi. Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan penataan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Wali Kota Maulana menegaskan bahwa program ini bukan untuk menggusur, tetapi untuk menata kota agar semua pihak merasa nyaman, aman, dan berdaya. "Ini bukan soal menggusur, tapi menata agar semua merasa nyaman, aman, dan berdaya," katanya.