Pemkot Palembang Keruk Semua Drainase Cegah Banjir saat Musim Hujan
Pemerintah Kota Palembang keruk seluruh drainase untuk mencegah banjir yang berpotensi terjadi saat musim hujan diprediksi masih akan berlangsung hingga Ramadhan 2025.
Palembang, 8 Maret 2025 - Antisipasi genangan dan banjir di musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan, gencar melakukan pengerukan seluruh drainase atau saluran air di wilayahnya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir yang berpotensi terjadi, terutama mengingat prediksi cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat hingga bulan Ramadhan mendatang.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan bahwa pengerukan drainase ini merupakan bagian dari program Jumat bersih dan gotong royong bersama warga. Pengerukan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kanal-kanal kecil di pemukiman hingga saluran air di pinggir Sungai Musi. "Ya, sedimentasi dan saluran drainase air kami keruk agar air bisa mengalir lancar, sehingga tidak menyebabkan banjir dan genangan. Fokusnya hampir semua kanal di Palembang," ujar Wali Kota Ratu Dewa.
Selain pengerukan drainase, Pemkot Palembang juga telah menyiapkan tiga stasiun pompa pengendali banjir. Stasiun pompa ini akan ditempatkan di beberapa titik rawan banjir, seperti di kolam retensi simpang Polda Sumsel, Jalan Simanjuntak hilir (simpang Polda Sumsel), Jalan Basuki Rahmat, dan 26 Ilir, Hilir (sekitar Kambang Iwak).
Antisipasi Banjir di Musim Hujan
Langkah Pemkot Palembang ini didasari oleh prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi SMB II Palembang. Kepala Unit Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani, memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi hingga bulan Ramadhan 2025. "Ya, musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan masih akan terjadi saat Ramadhan 2025," kata Sinta Andayani.
Prediksi ini didasarkan pada dinamika atmosfer yang masih aktif, seperti gelombang Ekuatorial Rossby dan Kelvin, serta MJO yang diperkirakan aktif di fase 2 dan berpengaruh di wilayah Indonesia bagian Barat pada akhir Maret 2025. Kondisi cuaca panas dan hujan secara bergantian di Palembang disebabkan oleh proses kondensasi pada pertumbuhan awan hujan yang menyebabkan suhu udara di sekitarnya meningkat, kemudian ketika mengalami fase lurus dari awan tersebut, terjadilah hujan.
Pengerukan drainase yang dilakukan Pemkot Palembang diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk dari musim hujan. Dengan saluran air yang lancar, air hujan dapat mengalir dengan baik dan mencegah terjadinya genangan dan banjir di berbagai wilayah di Kota Palembang. Gotong royong bersama warga juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Langkah-langkah Pemkot Palembang dalam Mengatasi Banjir
- Pengerukan seluruh drainase dan saluran air di Kota Palembang.
- Program Jumat bersih dan gotong royong bersama warga.
- Penyiagaan tiga stasiun pompa pengendali banjir di titik-titik rawan banjir.
Pemkot Palembang berkomitmen untuk terus berupaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam, termasuk banjir. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya ini. Semoga dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, Kota Palembang dapat terhindar dari bencana banjir di musim hujan ini.