Pemkot Pekanbaru Buka Pintu Air Sungai Siak, Upaya Percepat Surut Banjir di Rumbai
Pemkot Pekanbaru mengambil langkah cepat membuka pintu air Sungai Siak untuk mengurangi genangan banjir di Kelurahan Sri Meranti, Rumbai, seiring dengan penurunan debit sungai.
Banjir yang melanda Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, telah mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru untuk mengambil tindakan cepat. Pada Senin, 10 Maret 2024, Pemkot Pekanbaru memutuskan untuk membuka pintu air Sungai Siak guna mempercepat surutnya genangan air yang merendam pemukiman warga. Langkah ini diambil setelah Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, meninjau langsung lokasi banjir dan mempertimbangkan debit air Sungai Siak yang mulai menurun.
Keputusan untuk membuka pintu air ini didasarkan pada pertimbangan bahwa genangan air di permukiman warga diperkirakan akan bertahan hingga satu bulan jika dibiarkan. "Jadi untuk percepatan, kita buka pintu air ini agar airnya cepat lari ke Sungai Siak. Karena kalau ditunggu ini (air merendam permukiman) bisa sampai satu bulanan," ungkap Agung Nugroho. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi, dan Pemkot berupaya agar mereka dapat segera kembali ke rumah masing-masing.
Meskipun beberapa wilayah lain sudah mulai kering, genangan air di pemukiman Kelurahan Sri Meranti tetap mengkhawatirkan karena posisi permukiman yang lebih rendah daripada jalan. Oleh karena itu, upaya mengalirkan air kembali ke Sungai Siak menjadi langkah krusial untuk membantu warga terdampak banjir.
Peninjauan Lokasi dan Kerusakan Pintu Air
Wali Kota Agung Nugroho melakukan peninjauan lokasi banjir bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) III, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, dan jajaran terkait. Dalam peninjauan tersebut, ditemukan sejumlah pintu air dalam kondisi rusak dan bahkan beberapa komponennya hilang. Kondisi ini semakin mempersulit upaya percepatan surutnya banjir.
Kerusakan infrastruktur pintu air ini menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan banjir. Pemkot Pekanbaru pun berkolaborasi dengan BWSS III untuk mempercepat perbaikan dan penanganan banjir. Kerja sama ini diharapkan dapat memaksimalkan upaya untuk mengatasi masalah banjir yang melanda wilayah tersebut.
Selain perbaikan pintu air, Pemkot Pekanbaru juga meminta bantuan mesin pompa air kepada kementerian terkait. Mesin pompa ini akan digunakan untuk menyedot air dari permukiman dan memindahkannya ke Sungai Siak. Upaya ini dilakukan secara terintegrasi, dengan mempertimbangkan debit air Sungai Siak yang sudah mulai surut.
Kerja Sama Pemkot dan BWSS dalam Penanganan Banjir
Pemkot Pekanbaru melibatkan beberapa dinas dalam penanganan banjir ini, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan. Kerja sama yang solid antara Pemkot Pekanbaru dan BWSS III menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan banjir di Kelurahan Sri Meranti. Langkah-langkah yang diambil menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan solusi yang cepat dan efektif bagi warga yang terdampak.
Dengan dibukanya pintu air Sungai Siak dan upaya-upaya lain yang dilakukan, diharapkan genangan banjir di Kelurahan Sri Meranti dapat segera surut. Pemkot Pekanbaru terus memantau situasi dan berkomitmen untuk membantu warga terdampak hingga kondisi kembali normal.
Selain itu, perbaikan infrastruktur pintu air yang rusak juga menjadi prioritas, untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemkot Pekanbaru berharap kerja sama yang baik dengan BWSS III dapat menghasilkan solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut.
Langkah cepat Pemkot Pekanbaru membuka pintu air Sungai Siak ini menunjukan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani bencana alam dan memberikan perlindungan kepada warganya. Semoga upaya ini dapat segera memberikan hasil dan meringankan beban warga yang terdampak banjir.