Pemkot Sukabumi Gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Tekan Inflasi
Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama lima hari untuk menekan angka inflasi yang mencapai 2,59 persen di pertengahan Januari 2025, dengan rencana kegiatan serupa hingga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Kota Sukabumi, Jawa Barat, 20 Januari 2025 - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi langsung bertindak cepat menghadapi lonjakan inflasi. Pemkot menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama lima hari, mulai 20 hingga 24 Januari 2025. Langkah ini diklaim sebagai upaya efektif untuk meredam inflasi yang akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menjelaskan bahwa GPM merupakan kerja sama Pemkot dengan berbagai pihak penting. Mereka berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bulog (Badan Urusan Logistik), dan Bank Indonesia. "Kegiatan ini tersebar di lima kecamatan," ungkap Kusmana saat membuka GPM di Lapangan Renyah, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.
Inflasi di Kota Sukabumi memang sedang menjadi perhatian serius. Kusmana menyebutkan bahwa angka inflasi hingga pertengahan Januari 2025 telah mencapai 2,59 persen. Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi penyebab utamanya. GPM dipilih sebagai solusi tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Program pengendalian inflasi ini bukan hanya kegiatan sesaat. Pemkot Sukabumi memiliki rencana jangka panjang. "Kita tidak hanya fokus di Januari saja," jelas Kusmana. "Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri nanti, kita akan gelar kegiatan serupa. Bahkan, sudah ada jadwal tujuh kali kegiatan GPM di bulan Februari dan Maret." Ini menunjukkan komitmen Pemkot dalam menjaga stabilitas harga.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Yani Fitriani, merinci komoditas yang dijual dalam GPM. Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), cabai, telur, minyak goreng, dan bawang menjadi komoditas andalan. Semua komoditas ini dipilih karena berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Yang membedakan, harga barang-barang di GPM lebih murah dari harga pasar karena adanya subsidi.
Lokasi pelaksanaan GPM juga tersebar di berbagai wilayah. Selain di Kelurahan Tipar, GPM juga digelar di beberapa lokasi lain. Tanggal 21 Januari di Halaman Ruko Sriwidari Town House, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh. Tanggal 22 Januari di Lapangan Renyah, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. Kemudian tanggal 23 Januari di Area Bale Sawala, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, dan terakhir tanggal 24 Januari di Halaman Kantor Kecamatan Baros.
Dengan adanya program GPM ini, diharapkan masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau. Langkah Pemkot Sukabumi ini patut diapresiasi sebagai upaya proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan warganya. Semoga upaya ini dapat menekan angka inflasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Sukabumi.