Pemprov Gorontalo dan Pertamina Sepakat Kembangkan Sorgum untuk Bioetanol
Pemerintah Provinsi Gorontalo dan PT Pertamina Patra Niaga berkolaborasi mengembangkan tanaman sorgum sebagai bahan baku bioetanol, memanfaatkan kesesuaian lahan dan kemudahan adaptasi petani.
Gorontalo, 7 Mei 2024 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dan PT Pertamina Patra Niaga resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan budidaya sorgum di Gorontalo. Kolaborasi ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol, sebuah langkah strategis dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Kerja sama ini diumumkan setelah pertemuan kerja antara Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dan PT Pertamina Patra Niaga di Jakarta.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh potensi besar sorgum di Gorontalo. Uji coba penanaman sorgum di lahan seluas lima hektare tiga tahun lalu menunjukkan hasil yang menjanjikan. Selain itu, kemiripan kondisi tanah sorgum dengan jagung, komoditas andalan petani Gorontalo, memudahkan proses adaptasi petani dalam beralih ke budidaya sorgum. Pertemuan tersebut juga membahas strategi untuk memastikan keberhasilan program ini, termasuk dukungan infrastruktur dan jaminan pasar bagi petani.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Gorontalo. Dengan adanya jaminan pasar dan harga yang kompetitif, petani akan lebih tertarik beralih dari jagung ke sorgum. Hal ini akan membuka peluang kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional, turut berperan penting dalam memastikan keberhasilan program ini melalui dukungan teknologi dan pemasaran bioetanol yang dihasilkan.
Potensi Sorgum di Gorontalo dan Dukungan Pertamina
Gubernur Gusnar Ismail menjelaskan bahwa sorgum memiliki keunggulan mampu tumbuh di berbagai kondisi cuaca, bahkan cuaca ekstrem sekalipun. Hal ini menjadi nilai tambah mengingat kondisi iklim di Gorontalo yang cukup dinamis. Kemiripan budidaya sorgum dengan jagung juga memudahkan petani untuk beradaptasi dan meningkatkan produktivitas.
Lebih lanjut, Gusnar menambahkan bahwa telah ada perusahaan yang mendapatkan konsesi lahan seluas 9.000 hektare untuk pengembangan sorgum. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada tersedianya offtaker atau pihak pembeli yang menjamin hasil panen dan menawarkan harga yang lebih menguntungkan dibandingkan jagung. Pemprov Gorontalo melalui Dinas Pertanian siap memfasilitasi kemitraan antara petani dan perusahaan untuk menjamin keberhasilan program ini.
Dukungan dari PT Pertamina Patra Niaga sangat krusial. Senior Vice President Research dan Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, menyatakan komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan sorgum di Gorontalo. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Sorgum, sebagai bahan baku bioetanol, menjadi bagian penting dari strategi energi berkelanjutan Pertamina.
Pertamina siap bersinergi dengan Pemprov Gorontalo untuk memastikan keberhasilan program ini. Sinergi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan teknologi budidaya sorgum yang efisien hingga pemasaran bioetanol yang dihasilkan. Dengan dukungan penuh dari Pertamina, pengembangan sorgum di Gorontalo memiliki prospek yang sangat cerah.
Langkah-langkah Konkret Pengembangan Sorgum
Pemprov Gorontalo telah dan akan terus melakukan beberapa langkah konkret untuk mendukung pengembangan sorgum. Beberapa di antaranya adalah:
- Peningkatan kapasitas petani: Pemprov Gorontalo akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam teknik budidaya sorgum yang modern dan efisien.
- Pengembangan infrastruktur: Pemprov Gorontalo akan membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan akses dan irigasi, untuk memudahkan proses budidaya dan pengangkutan hasil panen.
- Jaminan pasar: Pemprov Gorontalo akan bekerja sama dengan Pertamina dan perusahaan lain untuk menjamin pemasaran hasil panen sorgum dengan harga yang kompetitif.
Kerja sama antara Pemprov Gorontalo dan Pertamina ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan berbasis pertanian. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan dukungan teknologi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan sorgum di Gorontalo tidak hanya akan berdampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga berkontribusi pada upaya Indonesia dalam mencapai target energi terbarukan. Program ini merupakan contoh nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.