Pemprov Papua Barat Daya Optimalkan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berupaya meningkatkan layanan kesehatan dengan mengoptimalkan rumah sakit di enam kabupaten dan kota, termasuk peningkatan infrastruktur dan pelatihan tenaga medis.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya tengah gencar mengoptimalkan layanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit yang berada di enam kabupaten dan kota di wilayahnya. Upaya ini dilakukan sebagai bagian penting dari strategi memperkuat pelayanan kesehatan di setiap daerah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, di Sorong, Kamis (8/5).
Menurut Gubernur Kambu, optimalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Papua Barat Daya. Tujuan utamanya adalah memastikan masyarakat mendapatkan perawatan yang memadai dan tepat waktu. "Karena selama ini seluruh masyarakat dari empat kabupaten lain datang dan berobat di Rumah Sakit Sele Be Solu dan Rumah Sakit John Piet Wanane," jelasnya.
Langkah optimalisasi ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari peningkatan infrastruktur rumah sakit, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis, penambahan jumlah tenaga medis, pengadaan peralatan medis yang lebih modern, hingga implementasi sistem manajemen kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
Optimalisasi Fasilitas dan Tenaga Medis
Pemprov Papua Barat Daya menyadari pentingnya pemerataan layanan kesehatan. Dengan mengoptimalkan rumah sakit di setiap kabupaten dan kota, diharapkan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau di wilayah masing-masing. Gubernur Kambu menekankan komitmen Pemprov meskipun rumah sakit provinsi belum tersedia. "Kendatipun rumah sakit provinsi belum ada, namun perhatian dan dukungan terhadap rumah sakit tetap diberikan guna menunjang pelayanan yang lebih optimal. Kita tetap kolaborasi dengan bupati dan wali kota soal dukungan itu," ucapnya.
Fokus utama optimalisasi saat ini adalah pemerataan dokter spesialis. Data menunjukkan bahwa ketersediaan dokter spesialis masih sangat terbatas di beberapa kabupaten, seperti Sorong Selatan, Tambrauw, Maybrat, dan Raja Ampat. Sementara itu, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong sudah memiliki jumlah dokter spesialis yang relatif memadai.
Pemprov Papua Barat Daya berencana untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis ini dengan berbagai cara. "Ini yang nanti kita dorong jika memungkinkan anggaran baik dari APBD maupun bantuan dari Kemenkes, kita bisa menyekolahkan anak-anak kita di bagian itu. Saya yakin lima tahun mendatang mereka sudah siap dipakai untuk bekerja," kata Gubernur Kambu.
Langkah ini menunjukkan komitmen jangka panjang Pemprov untuk membangun kapasitas sumber daya manusia di sektor kesehatan.
Distribusi Tenaga Medis di Papua Barat Daya
Berdasarkan data Pemprov Papua Barat Daya, terdapat total 144 dokter umum yang tersebar di enam kabupaten/kota. Jumlah dokter spesialis masih relatif sedikit, dengan rincian sebagai berikut: dokter anak dan dokter penyakit dalam masing-masing 10 orang, dokter bedah sembilan orang, dokter obgin tujuh orang, dokter anastesi empat orang, dokter biokimia/patologi tiga orang, dokter jantung tiga orang, radiologi tiga orang, dokter fisioterapi dua orang, dan dokter THT serta dokter gizi klinik masing-masing satu orang.
Data ini menunjukkan adanya disparitas distribusi tenaga medis, dengan konsentrasi dokter umum yang lebih banyak dibandingkan dokter spesialis. Pemprov Papua Barat Daya perlu terus berupaya untuk meningkatkan jumlah dan pemerataan dokter spesialis agar kualitas layanan kesehatan dapat ditingkatkan secara signifikan.
Untuk memastikan kelancaran pelayanan dan pemenuhan standar, Gubernur Kambu juga telah melakukan kunjungan langsung ke Rumah Sakit Sele Be Solu dan Rumah Sakit John Piet Wanane di Sorong. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat kondisi layanan kesehatan secara langsung dan memastikan pelayanan berjalan lancar serta memenuhi standar yang diharapkan.
Optimalisasi rumah sakit di Papua Barat Daya merupakan langkah strategis untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Dengan dukungan anggaran dan kolaborasi yang baik antara Pemprov dan pemerintah daerah, diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat Papua Barat Daya.