Pendaki Hilang di Gunung Binaiya, Tim Gabungan Intensifkan Pencarian
Seorang pendaki, Firdaus Ahmad Fauji, hilang di Gunung Binaiya, Maluku Tengah; tim gabungan dari Balai TN Manusela, Basarnas, dan warga setempat tengah melakukan pencarian intensif.
Seorang pendaki asal Cibungbulang, Jawa Barat, bernama Firdaus Ahmad Fauji (27) dilaporkan hilang di Gunung Binaiya, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Kejadian ini bermula saat Firdaus terpisah dari rombongannya di kawasan Nasapeha, jalur pendakian Gunung Binaiya, pada Sabtu sore (28/4). Tim Smart Patrol Polisi Kehutanan menerima laporan hilangnya Firdaus dari lima anggota rombongannya yang selamat. Upaya pencarian segera dilakukan, melibatkan berbagai pihak dan strategi pencarian yang terencana.
Pencarian awal dilakukan oleh satu penanggung jawab tim dan porter, namun hasilnya nihil. Tim gabungan dari Polisi Kehutanan (Polhut) dan porter melanjutkan pencarian pada hari berikutnya, menyisir area Gunung Bintang dan Nasapeha hingga pukul 16.15 WIT. Meskipun demikian, Firdaus belum juga ditemukan. Koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk Negeri Piliana, Resor Saunulu, dan Kepolisian Sektor Tehoru untuk memperluas jangkauan pencarian.
Balai Taman Nasional (TN) Manusela turut mengambil peran aktif dalam upaya pencarian ini. Pada Senin (28/4), mereka berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Maluku Tengah dan Basarnas Provinsi Maluku. Tim Basarnas dari Ambon dijadwalkan tiba di Resor Saunulu pada Selasa sore untuk bergabung dalam operasi pencarian. Selain itu, 10 warga dari Negeri Piliana yang tergabung dalam Masyarakat Mitra Polhut (MMP) juga dikerahkan untuk memperkuat tim pencarian di lapangan.
Upaya Pencarian Intensif dan Tantangan di Lapangan
Tim gabungan terus berupaya keras menemukan Firdaus. Mereka menyisir jalur pendakian yang dikenal cukup menantang. Informasi dari anggota rombongan yang selamat menjadi petunjuk penting dalam pencarian. Kondisi cuaca di lokasi yang dilaporkan berkabut dan disertai angin kencang menambah kesulitan tim pencari. Plh Kepala Balai TN Manusela, Seto Purwanto, menyatakan komitmen untuk terus memberikan pembaruan informasi seiring perkembangan pencarian di lapangan.
Perlengkapan yang dibawa Firdaus saat hilang juga menjadi perhatian. Ia hanya membawa tiga botol air minum dan tiga lampu kepala (headlamp), tanpa bekal makanan. Kondisi ini tentu saja menambah kekhawatiran akan keselamatannya. Minimnya perbekalan yang dibawa Firdaus semakin mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan.
Kerja sama dan koordinasi antar instansi dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan operasi pencarian ini. Komitmen dari Balai TN Manusela, Basarnas, Polhut, dan MMP menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi tantangan alam dan medan yang berat. Dukungan dari masyarakat sekitar juga sangat berarti dalam mempercepat proses pencarian.
Kondisi Terkini dan Harapan
Sampai saat ini, pencarian masih terus dilakukan. Tim gabungan tetap optimis dapat menemukan Firdaus dalam kondisi selamat. Doa dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam upaya pencarian ini. Informasi terbaru akan terus diinformasikan kepada publik.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan pendakian, termasuk membawa perlengkapan dan perbekalan yang cukup. Memahami kondisi cuaca dan medan juga sangat penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan saat mendaki.
Semoga Firdaus segera ditemukan dalam keadaan selamat. Semoga kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki lainnya untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mempersiapkan diri secara maksimal sebelum melakukan pendakian di gunung.