Pendidikan Kewirausahaan Sejak SD: Bekal Masa Depan, Wujudkan SDGs
Sekolah Dasar (SD) di Jakarta telah memulai pendidikan kewirausahaan untuk membekali siswa dengan keterampilan bisnis dan nilai-nilai sosial, selaras dengan SDGs dan program Pemprov DKI.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pendidikan kewirausahaan kini diajarkan di Sekolah Dasar (SD), salah satunya di Singapore Intercultural School South Jakarta (SIS-SJ). Inisiatif ini diluncurkan oleh SIS-SJ di Jakarta pada 1 Januari 2024, bertujuan membekali siswa sejak dini dengan keterampilan kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Hal ini dilakukan karena pendidikan kewirausahaan dianggap penting untuk mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan, sejalan dengan program Pemprov DKI Jakarta. Caranya, melalui kegiatan seperti bazar yang melibatkan siswa, orang tua, dan komunitas.
Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (UNSDGs) yang mencakup pendidikan berkualitas, pengurangan kesenjangan, dan kesehatan serta kesejahteraan. Kepala Sekolah Interim SIS-SJ, Andi Elisa, menekankan pentingnya pendidikan kewirausahaan sebagai bekal bagi siswa untuk menjadi wirausahawan tangguh di masa depan. Bazar yang diselenggarakan SIS-SJ sebagai contoh nyata program ini, terbukti sukses menarik minat masyarakat dengan jumlah pengunjung mencapai seribu orang dalam waktu empat jam.
Kegiatan bazar tersebut tidak hanya sekadar ajang jual beli, tetapi juga platform bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu akademik mereka dalam bidang bisnis, matematika, seni, sains, dan teknologi. Keuntungan dari bazar disumbangkan kepada Komunitas Taufan yang membantu anak-anak sakit kritis dan IOM Indonesia yang fokus pada migrasi aman dan manusiawi. Dengan demikian, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan kewarganegaraan global pada siswa.
Membangun Keterampilan Wirausaha Sejak Dini
Melalui bazar dan kegiatan kewirausahaan lainnya, SIS-SJ melatih siswa dalam berbagai keterampilan penting, seperti keterampilan bisnis dan kewirausahaan, literasi keuangan, manajemen uang, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Siswa juga dilatih dalam presentasi, berpikir analitis, empati, kesadaran sosial, dan penerapan pengetahuan akademik dalam situasi nyata. Hal ini sejalan dengan Desired Schoolwide Learning Outcomes (DSLOs) yang diharapkan dari kegiatan belajar siswa.
Andi Elisa menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar marketplace. Ini adalah kesempatan bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka di berbagai bidang studi ke dalam konteks bisnis yang nyata. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam menjalankan usaha.
Salah satu siswa kelas 8, Asheeqa Shanum Ramsha, membagikan pengalamannya yang sangat antusias dalam bazar tersebut. Ia mengungkapkan rasa senangnya dapat menuangkan ide kreatif dan melihat pengunjung menyukai hasil karya mereka. Asheeqa juga belajar tentang kerja sama tim, budgeting, dan penjualan.
Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi komunitas. Keuntungan yang diperoleh dari bazar disumbangkan kepada lembaga amal, menunjukkan komitmen SIS-SJ terhadap tanggung jawab sosial.
Dampak Positif dan Perluasan Program
Program pendidikan kewirausahaan di SIS-SJ telah menunjukkan hasil yang positif, terbukti dari antusiasme siswa dan keberhasilan bazar yang diselenggarakan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain untuk menerapkan program serupa dan membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan sejak dini. Program ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Dengan memberikan bekal keterampilan kewirausahaan sejak SD, diharapkan siswa memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan di masa depan dan menciptakan peluang usaha mereka sendiri. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (UNSDGs) dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan mengurangi kesenjangan.
SIS-SJ saat ini mengoperasikan sekolah di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta Selatan, Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, Cilegon, Semarang, Palembang, Medan, Surabaya, Sedayu City, Jakarta Barat dan Bandung. Dengan jangkauan yang luas, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi siswa di seluruh Indonesia.
Inisiatif SIS-SJ ini menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dapat dan harus dimulai sejak dini. Dengan memberikan bekal keterampilan dan nilai-nilai yang tepat, siswa dapat tumbuh menjadi individu yang inovatif, berdaya saing, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.