Penyelam WNA China Tewas di Perairan Pulau Kakaban, Kalimantan Timur
Tim SAR gabungan berhasil menemukan penyelam asal China, Zhang Xiao Han (30), meninggal di perairan Pulau Kakaban setelah sebelumnya menyelam untuk mengambil kamera yang jatuh.
Seorang warga negara asing (WNA) asal China, Zhang Xiao Han (30), ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya melakukan kegiatan penyelaman di perairan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kejadian ini mengungkap tantangan dan risiko yang dihadapi para penyelam, serta kerja keras tim SAR gabungan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Zhang Xiao Han pada pukul 14.55 WITA di kedalaman 87 meter di jalur penyelaman Kelapa Dua. Penemuan ini mengakhiri operasi pencarian yang melibatkan berbagai unsur, termasuk Kantor SAR Balikpapan, Unit Siaga SAR Berau, TNI, Polri, BPBD, tenaga medis, penyelam lokal, dan warga sekitar. Proses evakuasi selanjutnya dilakukan menuju RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, Berau.
Insiden ini bermula pada Jumat pagi (2/5) ketika Zhang dan rombongannya menyelam di sekitar Pulau Kakaban. Sekitar pukul 09.00 WITA, seorang pemandu selam, Willy, memerintahkan seluruh penyelam untuk naik ke permukaan. Namun, kamera Zhang terlepas dan jatuh ke dasar laut pada kedalaman sekitar 5 meter. Upaya Zhang untuk mengambil kameranya mengakibatkan dirinya tidak kembali ke permukaan, sehingga memicu operasi pencarian.
Operasi Pencarian yang Menantang
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita, mengungkapkan bahwa operasi pencarian ini penuh tantangan. "Lokasi pencarian cukup sulit dan menantang, namun berkat dukungan dari sama semua pihak, korban berhasil ditemukan. Ini merupakan hasil kerja solid tim," katanya. Tim SAR gabungan menggunakan berbagai peralatan, termasuk perahu karet milik Basarnas, speed boat Polairud, dan dua unit speed boat dari Green Nirvana Resort, untuk melakukan pencarian di permukaan dan bawah laut.
Strategi pencarian yang terorganisir dan kolaborasi antar berbagai instansi menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Pertemuan kecil yang dilakukan tim SAR di pagi hari untuk mengatur strategi pencarian menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam menghadapi situasi darurat. Penyelaman di sekitar lokasi kejadian dan pencarian di permukaan dilakukan secara simultan untuk memaksimalkan peluang penemuan.
Apresiasi diberikan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian. Kerja sama yang solid antar berbagai pihak, mulai dari tim penyelamat hingga warga sekitar, menunjukkan kepedulian dan semangat kebersamaan dalam menghadapi musibah ini. Keberhasilan menemukan korban dalam waktu relatif singkat merupakan bukti efektifitas koordinasi dan strategi yang diterapkan.
Evakuasi dan Penanganan Medis
Setelah ditemukan, jenazah Zhang Xiao Han dievakuasi ke Posko SAR gabungan di Jetty Green Nirvana untuk penanganan awal oleh tim medis. Langkah ini memastikan penanganan medis yang cepat dan tepat sebelum jenazah diterbangkan ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, Berau, untuk proses lebih lanjut.
Kecepatan respon tim medis dan efisiensi dalam proses evakuasi merupakan bagian penting dari keseluruhan operasi SAR. Ketersediaan fasilitas medis di lokasi kejadian dan di Tanjung Redeb menunjukkan kesiapan daerah dalam menghadapi situasi darurat. Proses evakuasi yang terorganisir dan cepat membantu meminimalisir risiko kerusakan lebih lanjut.
Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 15.45 WITA setelah jenazah ditemukan. Seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing untuk melanjutkan tugas dan kesiapsiagaan. Penutupan operasi menandai berakhirnya fase pencarian dan penyelamatan, namun juga menjadi titik awal bagi proses penyelidikan lebih lanjut.
Kesimpulan: Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam kegiatan penyelaman dan kerja sama yang efektif dalam operasi SAR. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.