Peringatan Dini BMKG: Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter Ancam Perairan Kepri
BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan Kepri, khususnya Natuna dan Anambas, dari 7 hingga 10 Maret 2024, mengancam keselamatan pelayaran.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan Kepulauan Riau (Kepri). Peringatan ini berlaku mulai Jumat, 7 Maret 2024, pukul 07.00 WIB hingga Senin, 10 Maret 2024, pukul 07.00 WIB. Prakirawan BMKG, Asrul Saparuddin, menjelaskan bahwa peningkatan intensitas aliran massa udara dari Asia (monsun Asia) dalam tiga hari ke depan menjadi penyebab utama peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah tersebut.
Kondisi ini terutama berdampak pada perairan Natuna dan Anambas. Menurut Asrul, pola angin di wilayah Kepri bagian utara umumnya berasal dari arah utara-timur dengan kecepatan 4-20 knot. Kecepatan angin tertinggi diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, dan perairan utara Anambas. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para nelayan dan operator kapal tongkang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Peringatan dini ini dikeluarkan untuk melindungi keselamatan pelayaran dan aktivitas maritim di wilayah yang terdampak. BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Natuna dan Anambas
Wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi 1,25-2,5 meter meliputi perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Natuna-Anambas, perairan Kepulauan Subi-Serasan, perairan selatan Kepulauan Natuna, perairan barat Kepulauan Natuna, perairan timur Kepulauan Natuna, dan perairan utara Kepulauan Anambas. Kondisi ini berisiko tinggi bagi keselamatan pelayaran perahu nelayan dan kapal tongkang.
BMKG memberikan saran keselamatan bagi para nelayan untuk mewaspadai kondisi ketika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Sementara itu, bagi operator kapal tongkang, kewaspadaan perlu ditingkatkan jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut.
Petugas BMKG juga menyarankan agar masyarakat, khususnya nelayan dan operator kapal, selalu memperhatikan informasi cuaca terkini sebelum melaut. Pemantauan kondisi cuaca secara berkala sangat penting untuk memastikan keselamatan di laut.
"Peringatan dini tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi tanggal 7 Maret, pukul 07.00 WIB sampai dengan 10 Maret pukul 07.00 WIB," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Asrul Saparuddin di Batam, Jumat.
Rekomendasi Keselamatan Pelayaran
Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi, BMKG memberikan beberapa rekomendasi keselamatan pelayaran. Para nelayan dan operator kapal tongkang diimbau untuk selalu memeriksa prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut. Periksa juga kondisi kapal dan perlengkapan keselamatan sebelum memulai perjalanan.
Jika kondisi cuaca memburuk atau gelombang tinggi terjadi, segera kembali ke pelabuhan terdekat. Jangan memaksakan diri untuk tetap melaut dalam kondisi cuaca yang buruk. Selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti otoritas pelabuhan, untuk mendapatkan informasi terkini dan arahan keselamatan.
Keselamatan pelayaran merupakan prioritas utama. Dengan mengikuti rekomendasi keselamatan yang diberikan, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan laut yang disebabkan oleh gelombang tinggi.
Selain itu, masyarakat pesisir juga diimbau untuk waspada terhadap potensi dampak gelombang tinggi, seperti abrasi pantai dan banjir rob.
BMKG akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Kepri.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.