Perpusda Manokwari: Tingkatkan Kunjungan Lewat Pemberdayaan Masyarakat
Perpustakaan Daerah Manokwari bertransformasi menjadi pusat inklusi sosial, meningkatkan kunjungan dengan beragam pelatihan keterampilan seperti kursus bahasa Inggris, menyulam, dan calistung, demi memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.
Manokwari, Papua Barat - Perpustakaan Daerah (Perpusda) Manokwari tak hanya sekadar tempat meminjam buku. Perpusda kini bertransformasi menjadi pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat, terbukti dari peningkatan jumlah kunjungan yang signifikan. Inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan minat baca sekaligus memberdayakan warga setempat.
Perpustakaan Inklusif: Lebih dari Sekadar Buku
Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (DKPD) Manokwari, Wiwik Hariawan, menjelaskan pergeseran fungsi perpustakaan. "Fungsi perpustakaan sekarang sudah bertransformasi, tidak hanya menyediakan bahan bacaan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan berbasis inklusi sosial," ujarnya Senin lalu. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai program pelatihan yang ditawarkan.
Wiwik menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan bukan hanya sebatas peningkatan literasi, tetapi juga untuk mengasah kemampuan dan keterampilan warga. Dengan demikian, perpustakaan diharapkan dapat berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Beragam Pelatihan untuk Masyarakat
Salah satu program unggulan adalah kursus bahasa Inggris gratis untuk anak usia SD kelas 4-6. Kerjasama dengan Bunda Literasi juga menghadirkan pelatihan menyulam, memberikan keterampilan baru bagi warga. Tidak berhenti sampai di situ, Perpusda juga berkolaborasi dengan yayasan pendidikan untuk memberikan kursus gratis baca tulis hitung (calistung) bagi anak-anak TK dan SD kelas 1-3.
Ke depannya, Perpusda Manokwari berencana menyelenggarakan pelatihan merangkai buket bunga untuk ibu-ibu di Papua. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga, mengingat harga buket bunga di toko relatif mahal. "Dengan adanya pelatihan-pelatihan ini, kita harapkan kunjungan ke Perpusda akan meningkat. Para peserta pelatihan dapat memanfaatkan waktu menunggu dengan membaca buku," tambah Wiwik.
Strategi Efektif Tingkatkan Kunjungan
Peningkatan kunjungan menjadi salah satu indikator keberhasilan Perpusda. Oleh karena itu, inovasi dan adaptasi terhadap transformasi perpustakaan sangat penting. Strategi ini terbukti efektif. Data menunjukan peningkatan kunjungan yang signifikan: 3.046 orang pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 4.240 orang pada tahun 2024.
Wiwik berharap tren positif ini akan berlanjut. Ia meyakini bahwa kehadiran perpustakaan yang aktif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan semakin meningkatkan kesejahteraan warga. Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat kegiatan yang memberdayakan dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Perpusda Manokwari telah berhasil menunjukkan transformasi yang signifikan, dari sekadar tempat membaca menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Dengan berbagai program pelatihan dan kursus keterampilan, Perpusda Manokwari tidak hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga berkontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Papua Barat. Inovasi ini patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi perpustakaan lain di Indonesia.