Persemaian Mandalika: Pusat Penghijauan NTB dan Jantung Program KBR
Menhut RI resmikan Persemaian Mandalika di Lombok Tengah sebagai pusat penghijauan NTB, mendukung program Kebun Bibit Rakyat (KBR) untuk menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Menteri Kehutanan (Menhut) RI, Raja Juli Antoni, Jumat lalu meresmikan pembangunan Persemaian Bibit Mandalika di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peresmian ditandai dengan penanaman pohon di kawasan persemaian tersebut. Persemaian ini diharapkan menjadi pusat penghijauan untuk NTB, sekaligus menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peresmian ini menjawab pertanyaan apa yang diresmikan (Persemaian Mandalika), siapa yang meresmikan (Menhut RI), di mana (Lombok Tengah, NTB), kapan (Jumat lalu), mengapa (untuk penghijauan NTB dan menjaga kelestarian hutan), dan bagaimana (dengan penanaman pohon dan dukungan program KBR).
Menurut Menhut, persemaian ini akan membantu masyarakat mendapatkan bibit tanaman produktif secara gratis melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memaksimalkan fungsi hutan bagi masyarakat tanpa mengorbankan kelestariannya. "Persemaian ini untuk membantu masyarakat mendapatkan bibit tanaman produktif untuk memaksimalkan fungsi hutan," ujar Raja Juli Antoni.
Persemaian Mandalika: Pilar Utama Program Kebun Bibit Rakyat
Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) menjadi fokus utama dalam upaya penghijauan NTB. Persemaian Mandalika berperan sebagai jantung dari program ini, menyediakan bibit berkualitas tinggi untuk berbagai jenis tanaman produktif. Ketersediaan bibit yang melimpah diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam penanaman dan pemeliharaan hutan.
Menhut menekankan pentingnya keberlanjutan program KBR. "Program KBR ini harus diteruskan dan ditingkatkan untuk menjaga kelestarian hutan," tegasnya. Keberhasilan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan hutan, mulai dari pembibitan hingga penanaman.
Lebih lanjut, Menhut menjelaskan bahwa masa depan hutan Indonesia, khususnya di NTB, sangat bergantung pada perubahan cara pandang masyarakat. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan hutan, sehingga mereka dapat merasakan manfaat ekonomi dari kelestarian hutan tersebut. "Hutan harus bermanfaat bagi masyarakat dan kelestarian tetap terjaga," tambahnya.
Dukungan Kementerian Kehutanan untuk NTB
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berkomitmen penuh dalam mendukung program penghijauan di NTB. Selain Persemaian Mandalika, Kemenhut telah membangun dua persemaian bibit lainnya di Lombok Timur dan Dompu. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kemenhut juga menjalankan program "menebang untuk menanam". Program ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga selaras dengan upaya pelestarian hutan. Dengan kata lain, pemanfaatan hasil hutan dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. "Tanaman produktif yang ditanam bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan hutan tetap terjaga," jelas Menhut.
Kesimpulannya, pembangunan Persemaian Mandalika merupakan langkah strategis dalam upaya penghijauan NTB dan implementasi program KBR. Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.