Personel TNI AU Raih Prestasi Membanggakan di Pelatihan Militer AS
Tiga personel TNI AU berhasil lulus dengan predikat top graduate dalam pelatihan militer di Amerika Serikat, meningkatkan keahlian dan memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.
Jakarta, 23 April (ANTARA) - Tiga personel TNI Angkatan Udara (AU) berhasil menyelesaikan pelatihan militer di Amerika Serikat dengan hasil gemilang. Ketiga perwira tersebut tidak hanya lulus, tetapi juga meraih predikat top graduate, sebuah prestasi membanggakan yang mencerminkan kualitas dan dedikasi mereka. Pelatihan ini memberikan kesempatan berharga bagi mereka untuk meningkatkan keahlian teknis, memperluas wawasan, dan membangun kerja sama dengan militer Amerika Serikat, demikian keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu.
Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen TNI AU dalam meningkatkan profesionalisme anggotanya. Program pelatihan di Amerika Serikat memberikan akses kepada teknologi dan metode pelatihan canggih yang tidak selalu tersedia di Indonesia. Pengalaman ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kemampuan pertahanan udara Indonesia.
Lebih dari sekadar peningkatan keahlian, pelatihan ini juga memberikan pengalaman berharga dalam hal kerja sama internasional dan pertukaran budaya. Interaksi dengan personel militer AS memberikan wawasan baru tentang strategi pertahanan dan pendekatan kepemimpinan yang berbeda, memperkaya perspektif para perwira TNI AU.
Pengalaman Transformasional di Tiga Pangkalan Udara AS
Kapten Pnb I Putu S. Kedaton, Instruktur Penerbang di Pangkalan Udara Adi Sucipto, Yogyakarta, mengikuti program pelatihan di Squadron Officer School (AETC), Maxwell Air Force Base, Alabama. Selain memperdalam pengetahuan penerbangan, ia juga mempelajari seni mengajar dan komunikasi efektif. "Cara mereka untuk berkomunikasi dengan saya adalah dengan mengajak saya berbicara saat terjadi diskusi," kata Putu. Ia berharap lebih banyak perwira TNI AU dapat mengikuti pelatihan serupa, "Kesempatan untuk bisa bersekolah atau mengenyam pendidikan di Amerika Serikat tentunya akan membantu kami sebagai perwira Angkatan Udara untuk berpikir dengan perspektif yang lebih luas lagi," ujarnya.
Lettu Tek Riszi Bagus Prasetyo, Kepala Bengkel Komponen di Satuan Pemeliharaan 33, Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan di Sheppard Air Force Base, Texas, dari September hingga Desember 2024. Ia mempelajari sistem kelistrikan dan lingkungan pesawat, khususnya untuk pesawat buatan Amerika seperti Hercules C-130 dan F-16. Riszi terkesan dengan kedisiplinan rekan-rekannya dari AS. "Mereka sangat welcome terhadap orang-orang luar negeri," katanya.
Kapten Lek Stella Wardhany, Kepala Sub Seksi Kualitas Produksi Satuan Pemeliharaan 23 di Jakarta, mengikuti program Precision Measurement Equipment Lab di Keesler Air Force Base, Mississippi. Ia mempelajari keahlian khusus di bidang sistem kalibrasi pesawat. "Itu pengalaman yang sangat menyenangkan. Dan pada saat terjadi kesulitan memahami materi, instruktur dan siswa membantu dengan merancang permainan supaya kami lebih memahami materi," katanya. Stella berpesan kepada anak muda Indonesia untuk terus belajar dan berpikir terbuka. "Jangan takut untuk mengambil kesempatan karena belum tentu kesempatan akan datang kedua kalinya," pesannya.
Penguatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia-AS
Pemerintah Amerika Serikat mensponsori sekitar 200 personel militer Indonesia dari TNI AD, AL, dan AU setiap tahunnya untuk mengikuti program pelatihan di berbagai institusi di AS. Program ini memberikan keahlian teknis, keterampilan kepemimpinan, dan pengalaman lintas budaya yang berharga. Hal ini sekaligus memperkuat kemitraan pertahanan kedua negara yang berkelanjutan.
Keberhasilan ketiga perwira TNI AU ini menjadi bukti nyata manfaat program pelatihan tersebut. Mereka telah membawa pulang tidak hanya sertifikat kelulusan, tetapi juga pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman berharga yang akan berkontribusi bagi kemajuan TNI AU dan pertahanan Indonesia. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak personel militer Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme mereka.
Selain itu, keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama pertahanan. Melalui pelatihan dan pertukaran pengetahuan, Indonesia dan Amerika Serikat dapat bersama-sama menjaga stabilitas regional dan keamanan global. Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak program serupa yang dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan Indonesia dan mempererat hubungan kedua negara.