Pertemuan dengan Presiden Jadi Motivasi Pandawara Group Bersihkan Sampah
Pandawara Group bertemu Presiden Prabowo, mendapat motivasi tambahan untuk terus membersihkan sampah di Indonesia dan berharap dapat menginspirasi pemuda lainnya.
Kelompok pemuda peduli lingkungan, Pandawara Group, bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 11 Maret 2024. Pertemuan tersebut memberikan motivasi tambahan bagi Pandawara Group untuk melanjutkan aksi membersihkan sampah di Indonesia. Pertemuan ini juga diharapkan dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Kelima pemuda asal Bandung, Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ihsan Kamil, Rafla Pasya, dan Rifki Sa’dulah, berdiskusi dengan Presiden Prabowo mengenai penanganan sampah di Indonesia. Gilang Rahma, salah satu anggota Pandawara Group, menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi suntikan semangat untuk terus mengabdi kepada negara, khususnya dalam bidang persampahan. Mereka berharap dapat mengajak lebih banyak pemuda Indonesia untuk terlibat dalam aksi serupa.
Pertemuan yang cukup mendadak ini diinisiasi oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, yang menghubungi Pandawara Group sehari sebelumnya. Presiden Prabowo sendiri memuji inisiatif dan aksi nyata Pandawara Group dalam membersihkan tumpukan sampah di berbagai daerah aliran sungai (DAS) dan pesisir di Jawa dan Lampung, yang telah mencapai 80 titik.
Dukungan Presiden dan Kendala di Lapangan
Presiden Prabowo meminta Pandawara Group untuk terus melanjutkan aksi membersihkan sampah dan tetap berkomitmen. "Permintaan khusus dari Bapak Presiden, terus berjalan, komitmen itu yang nomor satu," ujar Gilang, menirukan pesan Presiden. Presiden juga menekankan pentingnya keuletan dan semangat dalam menghadapi tantangan.
Dalam pertemuan tersebut, Pandawara Group juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satu kendala utama adalah perizinan pengangkutan sampah dalam jumlah besar. "Itu salah satu di antaranya. Itu yang paling basic (mendasar), masalah perizinan, karena setiap sampah yang kami angkut dari sungai itu kuantitinya (jumlahnya) banyak. Jadi, kami harus kirim dengan surat izin," jelas Gilang kepada wartawan.
Kendala perizinan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pandawara Group dalam menjalankan aksi mereka. Jumlah sampah yang dikumpulkan cukup signifikan, sehingga membutuhkan proses perizinan yang memadai untuk pengangkutannya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki semangat tinggi, mereka masih menghadapi hambatan birokrasi dalam menjalankan misi mulia mereka.
Motivasi untuk Pemuda Indonesia
Pandawara Group berharap pertemuan dengan Presiden dapat menginspirasi pemuda Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mereka ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengajak lebih banyak anak muda terlibat dalam aksi menjaga kebersihan lingkungan. Alam, menurut Gilang, merupakan sumber kehidupan yang harus dijaga kelestariannya.
Dengan dukungan dari Presiden dan semangat yang membara, Pandawara Group berkomitmen untuk terus membersihkan sampah di Indonesia. Mereka berharap dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi generasi muda untuk turut serta menjaga lingkungan dan membangun Indonesia yang lebih baik. Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa aksi nyata dari kelompok pemuda dapat mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah.
Keberhasilan Pandawara Group dalam membersihkan 80 titik lokasi di Jawa dan Lampung menunjukkan dampak positif dari aksi mereka. Namun, kendala perizinan menjadi pengingat akan pentingnya dukungan sistemik dari pemerintah dalam mendukung inisiatif lingkungan seperti ini. Semoga ke depannya, akan ada lebih banyak kemudahan dan dukungan untuk kelompok-kelompok pemuda yang berdedikasi dalam menjaga lingkungan.
Pertemuan ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa, tetapi menjadi momentum penting bagi Pandawara Group dan pemuda Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Semoga semangat dan komitmen Pandawara Group dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.