Pertemuan Prabowo-Megawati: Tak Ganggu Hubungan dengan Jokowi, Kata Muzani
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, memastikan rencana pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tak akan mengganggu hubungan Prabowo dengan Jokowi dan bertujuan untuk kepentingan rakyat.
Jakarta, 25 Januari 2024 - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Muzani menegaskan bahwa pertemuan tersebut sama sekali tidak akan mempengaruhi hubungan baik Prabowo dengan Presiden Joko Widodo.
"Enggak ada masalah," ujar Muzani singkat saat ditemui seusai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Perempuan Indonesia Raya (Pira) di Jakarta, Sabtu lalu. Ia menekankan bahwa tujuan pertemuan tersebut semata-mata untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, bukan kepentingan partai tertentu.
Muzani menambahkan, "Keuntungannya buat rakyat dan bangsa, bukan buat Gerindra." Meskipun rencana pertemuan Prabowo dan Megawati masih belum terlaksana, komunikasi antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tetap berjalan lancar, baik melalui agenda resmi di DPR maupun komunikasi langsung antar petinggi partai.
Menanggapi pertanyaan mengenai pihak yang menginisiasi pertemuan tersebut, Muzani memberikan analogi yang menarik. Ia mengatakan, "Saya kira jangan bertanya tentang siapa yang menginisiasi nanti kalau terjadi pertemuan itu. Kalau kita minum kopi, yang penting itu enak rasanya, jangan bertanya siapa yang bikin kopi karena kalau sudah [bertanya] siapa yang bikin kopi, nanti rasanya berbeda karena cara mengaduk pun berbeda-beda," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, mengungkapkan harapan agar pertemuan Megawati dan Prabowo dapat terlaksana sebelum Kongres PDI Perjuangan pada April 2025. Said melihat pertemuan tersebut sebagai hal yang wajar mengingat Prabowo akan hadir sebagai tamu kehormatan dalam kongres tersebut. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Megawati dalam pidato HUT ke-52 PDI Perjuangan pada 10 Januari 2024, yang menegaskan hubungan baiknya dengan Prabowo masih berlanjut.
Pernyataan Said Abdullah, "Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahului oleh pertemuan Ibu Mega dengan Presiden RI Prabowo," semakin memperkuat harapan akan terselenggaranya pertemuan tersebut. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat silaturahmi antar tokoh nasional dan menciptakan iklim politik yang kondusif menjelang tahun politik.
Kesimpulannya, rencana pertemuan Prabowo dan Megawati, meski belum terlaksana, diharapkan dapat memperkuat koalisi dan kerjasama antar partai politik. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan membangun Indonesia yang lebih baik. Baik Gerindra maupun PDI Perjuangan menunjukkan sikap yang dewasa dan mengedepankan kepentingan nasional.