Pj. Bupati Bangka Minta Lembaga Adat Bantu Pembangunan Daerah
Penjabat Bupati Bangka meminta lembaga adat Melayu berperan aktif dalam pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat, sekaligus melestarikan budaya dan nilai-nilai tradisional di tengah modernisasi.
Penjabat (Pj.) Bupati Bangka, Isnaini, mengajak lembaga adat Melayu untuk bermitra aktif dalam pembangunan daerah. Permintaan ini disampaikan langsung di Sungailiat, Jumat, 24 Januari 2024. Pj. Bupati berharap kolaborasi ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangka.
Isnaini menekankan pentingnya peran lembaga adat sebagai mitra pemerintah. Masukan dan ide-ide positif dari lembaga adat dinilai sangat berharga dalam pengambilan keputusan pemerintah, khususnya yang menyangkut kepentingan masyarakat. Lembaga adat tidak hanya berperan menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat persatuan dan kerukunan masyarakat melalui penguatan silaturahmi.
Pj. Bupati berharap para pengurus lembaga adat menjadi teladan bagi masyarakat. Keteladanan ini diharapkan mampu mempermudah implementasi program-program lembaga adat. Tantangan besar saat ini adalah mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, di tengah arus globalisasi yang cenderung mengikis nilai-nilai tradisional.
Isnaini menyoroti dampak globalisasi terhadap perubahan perilaku generasi muda. Banyak nilai-nilai tradisi yang terabaikan, bahkan ditinggalkan. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, terkadang terbawa arus modernisasi hingga melupakan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, peran lembaga adat dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat sangatlah penting.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Rismy Wira Madonna, turut memberikan pandangannya. Ia melihat adanya keterkaitan erat antara pelestarian adat Melayu dengan sektor pariwisata. Kedua sektor ini, menurutnya, tidak bisa dipisahkan. Rismy berharap lembaga adat, dengan pengalaman para anggotanya, dapat membantu pemerintah mengembangkan sektor pariwisata.
Lembaga adat diharapkan mampu menjadi jembatan antara nilai-nilai tradisional dengan pembangunan modern. Dengan sinergi yang baik, pembangunan daerah dapat berjalan beriringan dengan pelestarian budaya, sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai tanpa mengorbankan identitas kultural Bangka. Harapannya, kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Bangka.
Kesimpulannya, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga adat Melayu di Bangka diharapkan mampu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, menyejahterakan masyarakat, dan melestarikan budaya lokal. Peran aktif lembaga adat sangat krusial dalam menghadapi tantangan modernisasi tanpa meninggalkan akar budaya yang kuat.