PLN Suluttenggo dan UP3 Manado Gelar Pelatihan Tanggap Darurat Banjir
PLN meningkatkan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi bencana banjir melalui pelatihan tanggap darurat bersama Basarnas di Manado.
Manado, 19 Februari 2024 - PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) serta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado menggelar pelatihan tanggap darurat banjir untuk meningkatkan kompetensi para petugasnya. Pelatihan ini melibatkan simulasi penyelamatan korban banjir di kawasan pesisir Kota Manado, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Basarnas).
Pelaksanaan simulasi ini bertujuan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) PLN dan kesiapsiagaan tim dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya banjir. Simulasi yang terpusat di Kawasan Megamas melibatkan tim gabungan PLN dan Basarnas, melatih peserta dalam evakuasi korban terjebak, mulai dari penyelamatan di air hingga penanganan medis awal. Satuan Tugas (Satpam) PLN UP3 Manado juga turut berpartisipasi, meningkatkan kemampuannya dalam penanggulangan bencana.
"Sebagai bagian dari PLN, kita tidak hanya bertanggung jawab menjaga keandalan listrik, tetapi juga harus siap dalam kondisi darurat yang dapat berdampak pada masyarakat luas," jelas Plh Manager UP2D Suluttenggo, Asisten Manajer Fasop Reki Rura Paranoan. Pelatihan ini diharapkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana, baik di kalangan pegawai maupun masyarakat, sekaligus menjadi wujud sinergi PLN dengan lembaga terkait dalam memastikan keselamatan masyarakat dan keandalan pasokan listrik.
Meningkatkan Kompetensi Petugas PLN dalam Penanggulangan Bencana Banjir
Manager UP3 Manado, Revi Aldrian, menegaskan bahwa pelatihan ini rutin dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan satpam dan personel PLN dalam situasi darurat. "Kegiatan pelatihan ini kami lakukan secara rutin untuk memastikan satpam dan personel PLN siap setiap saat dibutuhkan dalam situasi darurat," ujarnya. Komitmen ini sejalan dengan penerapan Sistem Manajemen K3 secara menyeluruh untuk menciptakan produktivitas tinggi dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Simulasi ini mencakup berbagai skenario penyelamatan korban banjir, mulai dari pencarian dan pertolongan di air hingga penanganan medis dasar. Petugas dilatih untuk bekerja sama secara efektif dalam tim, mengutamakan keselamatan korban dan petugas. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya koordinasi dengan lembaga terkait seperti Basarnas dalam penanganan bencana.
Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi petugas untuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Dengan demikian, mereka dapat mengasah kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi situasi darurat yang sebenarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan respon PLN terhadap bencana banjir akan lebih cepat dan efektif, meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat.
Kesan Peserta Pelatihan
Salah satu peserta simulasi dari UP2D Suluttenggo, Arfando, mengungkapkan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat karena kami jadi lebih memahami prosedur penyelamatan yang benar dalam kondisi banjir. Semoga ke depan, pelatihan seperti ini terus dilakukan agar semua tim semakin sigap dan terampil." Hal ini menunjukkan antusiasme dan manfaat nyata dari pelatihan yang diberikan.
Secara keseluruhan, pelatihan tanggap darurat banjir yang dilakukan oleh PLN ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan petugas dalam menghadapi bencana alam. Komitmen PLN untuk memastikan keselamatan masyarakat dan keandalan pasokan listrik di tengah kondisi darurat patut diapresiasi.
Dengan pelatihan ini, PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang dilayani. Ini merupakan contoh nyata dari komitmen PLN dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya.