PMI Sultra Berikan Bantuan Korban Kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari
PMI Sulawesi Tenggara menyalurkan bantuan berupa hygiene kit, baby kit, tenda, layanan kesehatan, dan trauma healing untuk 52 keluarga korban kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari.
Kebakaran hebat yang menghanguskan 52 rumah warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada 15 Februari 2024 telah meninggalkan duka mendalam bagi para korban. Namun, di tengah kepiluan tersebut, bantuan mengalir deras dari berbagai pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bantuan PMI Sultra untuk Korban Kebakaran
PMI Sultra bergerak cepat merespon bencana ini dengan menyalurkan berbagai bantuan untuk meringankan beban para korban. Menurut Sekretaris PMI Sultra, Syahrun Gaus, bantuan yang diberikan terdiri dari tiga jenis utama. "Bantuan kita ada tiga jenis, yaitu 43 hygiene kit, 3 baby kit, dan 52 tenda berukuran 4x6 meter," jelas Syahrun saat ditemui di Kendari.
Bantuan berupa hygiene kit dan baby kit sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban, terutama dalam hal kebersihan dan perawatan bayi. Sementara itu, 52 tenda yang disediakan akan memberikan tempat berteduh sementara bagi para keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Layanan Kesehatan dan Trauma Healing
PMI Sultra tidak hanya memberikan bantuan material. Mereka juga menyadari pentingnya pemulihan kesehatan fisik dan mental para korban. Oleh karena itu, PMI juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan di lokasi kejadian. "Jadi, kami juga menyiapkan tenda untuk posko layanan kesehatan warga," ujar Syahrun. Layanan ini memastikan kondisi kesehatan warga pengungsi tetap terjaga, termasuk bagi orang dewasa, lansia, bayi, dan ibu hamil.
Memahami dampak psikologis kebakaran bagi anak-anak, PMI Sultra juga menyediakan layanan trauma healing. Langkah ini dinilai penting untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak pasca kejadian traumatis tersebut. PMI berkomitmen untuk memastikan tidak hanya kebutuhan fisik, tetapi juga psikis para korban terpenuhi.
Koordinasi dengan BPBD dan Instansi Terkait
Dalam penyaluran bantuan, PMI Sultra berkoordinasi erat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari sebagai leading sektor. "Nanti kita lihat, tentu elemen masyarakat yang terlibat dan juga masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta kita akan ikuti BPBD sebagai leading sektor," tambah Syahrun. Kerja sama antar instansi ini memastikan penyaluran bantuan terkoordinir dan tepat sasaran.
Penanganan Kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari juga berperan penting dalam penanganan kebakaran ini. Sebanyak 30 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap 26 kopel (52 unit) rumah warga. Plt. Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, menjelaskan bahwa laporan kebakaran diterima sekitar pukul 19.43 WITA. "Langsung kami turunkan 30 personel untuk tangani laporan kebakaran itu," katanya.
Untuk menjinakkan api, Damkar Kendari mengerahkan delapan armada, termasuk enam unit mobil pompa air, satu unit ambulans, dan satu unit mobil penyelamat. Berdasarkan laporan warga, kebakaran diduga disebabkan oleh arus pendek listrik atau kompor gas. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut.
Kesimpulan
Kebakaran di TPA Puuwatu menjadi bukti nyata betapa pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana. Bantuan yang diberikan PMI Sultra, termasuk layanan kesehatan dan trauma healing, menunjukkan kepedulian dan komitmen untuk membantu para korban pulih dari trauma dan membangun kembali kehidupan mereka. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam mencegah kebakaran di masa mendatang.