Poktan Kampung Bayam Panen Raya: 138 Kg Hasil Pertanian dan Perikanan!
Poktan Kampung Bayam Madani berhasil panen 138 kg hasil pertanian dan perikanan dari program urban farming, meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian warga.
Jakarta, 5 Mei 2024 - Kelompok Tani (Poktan) Kampung Bayam Madani di Jakarta Utara berhasil memanen 138 kilogram komoditas pertanian dan perikanan dari lahan urban farming seluas 4.000 meter persegi di Hunian Sementara (Huntara) Kampung Bayam. Panen raya ini meliputi 40 kg timun suri, 16 kg pakcoy hidroponik, 32 kg labu beligo, dan 50 kg ikan patin serta lele. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras warga dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ketua Poktan Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen melimpah ini. "Kami menanam tanaman dan beternak ikan di lahan urban farming," ujar Furqon. "Hasil panennya mencapai 138 kg, dan Alhamdulillah, hasil panen hari ini dapat memenuhi keberlangsungan hidup kami." Furqon juga menyampaikan harapan agar program urban farming ini dapat dikembangkan menjadi agrowisata di masa mendatang.
Suksesnya program ini tak lepas dari bantuan Pemprov DKI Jakarta, mulai dari penyediaan bibit, pembinaan, hingga pelatihan. Dukungan tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan di Kampung Bayam. Program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat.
Sukses Budi Daya Ikan Patin dan Labu Beligo
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, memberikan apresiasi tinggi kepada Poktan Kampung Bayam Madani. "Hari ini kita panen ikan patin pemberian Gubernur dan ini luar biasa mereka bisa membudidaya hingga banyak. Mereka juga mengembangkan jenis ikan lainnya," puji Eliawati. Keberhasilan budi daya ikan patin yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjadi bukti nyata kesuksesan program ini.
Selain ikan patin dan lele, panen raya ini juga menghasilkan komoditas pertanian unggulan, seperti timun suri, pakcoy hidroponik, dan labu beligo. Labu beligo, khususnya, menjadi fokus pengembangan Dinas KPKP karena kandungan vitamin E yang tinggi dan manfaatnya dalam mencegah stunting pada anak-anak.
Eliawati menambahkan, "Kami senang karena hasil panen ini dimanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri dan apabila ada lebihnya dijual. Ini sangat bagus sekali untuk menjaga ketahanan pangan maupun perekonomian mereka." Hal ini menunjukkan bahwa program urban farming di Kampung Bayam tidak hanya berhasil meningkatkan produksi pangan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga.
Program urban farming di Kampung Bayam menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan lahan terbatas dapat menghasilkan dampak signifikan bagi ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat perkotaan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan program serupa.
- Komoditas yang dipanen: Timun Suri (40 kg), Pakcoy Hidroponik (16 kg), Labu Beligo (32 kg), Ikan Patin dan Lele (50 kg).
- Luas lahan urban farming: 4.000 meter persegi.
- Dukungan Pemprov DKI Jakarta: Penyediaan bibit, pembinaan, dan pelatihan.
Keberhasilan Poktan Kampung Bayam Madani membuktikan bahwa dengan dukungan dan kerja keras, program urban farming dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan yang terbatas lahan.