Polda Sulteng Ungkap 6 Kasus Premanisme dalam Operasi Pekat Tinombala
Polda Sulteng berhasil mengungkap enam kasus premanisme, termasuk pungli dan curanmor, selama Operasi Pekat Tinombala 2025 yang digelar pada 1-7 Mei.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil mengungkap enam kasus premanisme selama Operasi Pekat Tinombala yang berlangsung selama sepekan, dari tanggal 1 hingga 7 Mei 2025. Operasi ini dilatarbelakangi meningkatnya keresahan masyarakat akibat aksi premanisme seperti pungutan liar (pungli), pemalakan, dan penguasaan wilayah secara ilegal. Pengungkapan kasus ini melibatkan Satgas Operasi Pekat Tinombala Polda Sulteng dan jajaran Polres.
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono, menjelaskan bahwa operasi menyasar berbagai titik rawan premanisme, termasuk pasar, terminal, pelabuhan, dan pusat perbelanjaan. Enam kasus yang berhasil diungkap meliputi satu kasus pencurian motor (curanmor), tiga kasus pungutan parkir liar, satu kasus penadah barang hasil curian, dan satu kasus aksi premanisme murni. Sepuluh orang terduga pelaku diamankan bersama barang bukti berupa dua unit sepeda motor, uang tunai Rp420.000, dan buku catatan retribusi.
Operasi Pekat Tinombala 2025 mengedepankan tiga pendekatan, yaitu preemtif, preventif, dan penegakan hukum. Pendekatan preemtif dilakukan melalui sosialisasi dan pencegahan dini untuk meminimalisir niat pelaku kejahatan. Pendekatan preventif berupa patroli rutin dan pengawasan di lokasi rawan. Sementara itu, pendekatan penegakan hukum diterapkan terhadap pelaku yang tertangkap tangan. "Penindakan tegas diterapkan terhadap pelaku yang tertangkap tangan," tegas Kombes Pol Djoko Wienartono.
Operasi Pekat Tinombala: Sinergi Lintas Sektor
Polda Sulteng juga melibatkan pemerintah daerah dan TNI dalam Operasi Pekat Tinombala untuk memperkuat pelaksanaan operasi di lapangan. Sinergi lintas sektor ini dinilai penting untuk memaksimalkan hasil operasi dan keberlanjutannya. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan efek jera bagi para pelaku premanisme dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Operasi ini juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan informasi dan laporan dari masyarakat, pihak kepolisian dapat lebih efektif dalam menindak pelaku premanisme. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Polda Sulteng berkomitmen untuk menjaga wilayah hukumnya tetap aman dan bersih dari aksi premanisme. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung iklim investasi yang sehat di Sulawesi Tengah. Dengan strategi terpadu dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Operasi Pekat Tinombala 2025 dapat menekan angka kejahatan jalanan dan memberikan rasa aman yang nyata bagi warga Sulawesi Tengah.
Rincian Kasus Premanisme yang Terungkap
- Satu kasus pencurian sepeda motor (curanmor)
- Tiga kasus pungutan parkir liar
- Satu kasus penadah barang hasil curian
- Satu kasus aksi premanisme murni
Barang bukti yang disita: Dua unit sepeda motor, uang tunai Rp420.000, dan buku catatan retribusi.
Dengan terungkapnya enam kasus premanisme ini, Polda Sulteng berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Ke depannya, operasi serupa akan terus dilakukan untuk mencegah dan memberantas aksi premanisme di wilayah tersebut. Komitmen Polda Sulteng dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.