Polres Jaktim Bongkar Posko Ormas di Jalanan: Tertibkan Simbol dan Jaga Estetika Kota
Kapolres Metro Jaktim, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, umumkan pembongkaran posko ormas di jalanan Jakarta Timur untuk menjaga ketertiban dan estetika kota, dengan pendekatan persuasif dan tawaran solusi.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Polres Metro Jakarta Timur akan membongkar seluruh posko organisasi masyarakat (ormas) yang berdiri di sepanjang jalan wilayahnya. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengumumkan hal ini pada Rabu di Jakarta Timur. Langkah ini diambil untuk menertibkan keberadaan posko-posko yang dianggap mengganggu ketertiban dan estetika kota, serta karena banyak yang didirikan tanpa izin. Pembongkaran akan dilakukan dengan pendekatan persuasif, dibantu oleh Serse, Samapta, TNI/Polri, dan Satpol PP Jakarta Timur.
Keputusan ini didasari oleh komitmen bersama untuk menindak tegas ormas yang bertindak di luar aturan. Polres Jaktim telah memetakan lokasi posko-posko ormas dan melakukan pendekatan awal kepada ormas terkait. Kapolres menekankan pentingnya setiap organisasi memiliki kantor resmi, bukan posko dadakan di pinggir jalan.
Pendekatan yang dilakukan berupa tawaran untuk membongkar posko secara sukarela. Jika ormas menolak, polisi akan menindaklanjuti dengan menghilangkan simbol-simbol ormas dari posko tersebut, bahkan mengecatnya dengan warna merah putih. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada lagi posko ormas yang berdiri sembarangan dan mengganggu pemandangan di Jakarta Timur.
Penertiban Posko Ormas di Jakarta Timur
Polres Metro Jakarta Timur telah melakukan pemetaan lokasi posko ormas yang akan ditertibkan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ketertiban dan keindahan kota. Pembongkaran posko-posko tersebut akan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri dan Satpol PP.
Selain pembongkaran, Polres Jaktim juga akan melakukan pendekatan persuasif kepada ormas-ormas terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses penertiban berjalan lancar dan tanpa menimbulkan konflik. Kapolres menekankan pentingnya kerjasama dan saling pengertian dalam menjaga ketertiban umum.
Pihak kepolisian menawarkan solusi berupa penghapusan simbol-simbol ormas dari posko atau bahkan pengecatan ulang dengan warna merah putih. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesan organisasi tertentu dan mengedepankan rasa nasionalisme. Hal ini juga sebagai upaya untuk menjaga estetika kota.
Kapolres menegaskan, "'Mohon maaf ini, saya tidak mau lihat ada posko-posko organisasi yang ada simbol-simbol ormas di jalanan-jalanan itu, nanti saya tertibkan, saya bongkar. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ini sudah menjadi kewenangan kami untuk menertibkan itu,'"
Pendekatan dan Kerjasama dengan Ormas
Sebelum melakukan penertiban, Polres Metro Jaktim telah melakukan pendekatan kepada berbagai ormas di Jakarta Timur. Pertemuan-pertemuan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mencegah potensi konflik. Pendekatan ini menekankan pentingnya kerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula isu-isu seperti premanisme, debt collector, pungli, dan intimidasi. Polisi mengajak ormas untuk turut serta mencegah tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warga Jakarta Timur.
Beberapa ormas yang ada di Jakarta Timur dan telah dilibatkan dalam diskusi ini antara lain Forum Betawi Rempug (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Laskar Merah Putih (LMP), GP Anshor, dan Badan Pembina Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten. Polisi berharap kerjasama ini dapat berjalan efektif.
Polres Jaktim juga menekankan pentingnya keberadaan kantor resmi bagi setiap organisasi, dengan fasilitas dan administrasi yang terstruktur. Hal ini dianggap penting untuk menghindari pendirian posko-posko sembarangan di pinggir jalan.
Kesimpulan
Penertiban posko ormas di Jakarta Timur merupakan langkah tegas namun persuasif dari Polres Metro Jaktim untuk menciptakan ketertiban dan estetika kota. Pendekatan yang dilakukan menekankan kerjasama dengan ormas dan solusi yang ditawarkan bertujuan untuk menghindari konflik dan menjaga kenyamanan masyarakat.