Polres Mamuju Tengah Ajak Masyarakat Tolak Premanisme Berkedok Ormas
Polres Mamuju Tengah mengajak masyarakat aktif menolak premanisme, terutama yang berkedok ormas, dengan sosialisasi dan edukasi langsung kepada masyarakat.
Polres Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, gencar mengkampanyekan penolakan terhadap praktik premanisme, khususnya yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas). Sosialisasi besar-besaran digelar pada Minggu lalu sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memberantas kejahatan tersebut. Kapolres Mamuju Tengah, AKBP Hengky Kristanto Abadi, memimpin langsung kegiatan ini dengan tujuan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga.
Apa yang dilakukan Polres Mamuju Tengah? Siapa yang terlibat? Di mana kegiatan ini berlangsung? Kapan sosialisasi dilaksanakan? Mengapa sosialisasi penting? Bagaimana cara masyarakat berperan aktif? Jawabannya adalah Polres Mamuju Tengah menggelar sosialisasi peningkatan partisipasi masyarakat untuk menolak premanisme berkedok ormas di Sulawesi Barat pada Minggu lalu. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, pelaku usaha, dan tentunya jajaran kepolisian setempat. Sosialisasi ini penting karena premanisme mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah.
Sasaran utama sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berani menolak dan melaporkan segala bentuk tindakan premanisme. AKBP Hengky Kristanto Abadi menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman premanisme. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan menindak tegas para pelaku premanisme tanpa pandang bulu. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami modus operandi para pelaku premanisme dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan menanggulanginya.
Sosialisasi dan Edukasi Lapangan
Personel Humas Polres Mamuju Tengah dan jajaran kepolisian lainnya terjun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Mereka menjelaskan modus-modus premanisme yang sering terjadi, termasuk yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas. Edukasi ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan mencegah mereka menjadi korban premanisme.
Dalam sosialisasi tersebut, ditekankan bahwa ormas seharusnya menjadi wadah untuk membangun dan mengayomi masyarakat, bukan untuk melakukan tindakan premanisme dan pemerasan. Polisi memberikan pemahaman yang jelas bahwa tindakan premanisme tidak akan ditoleransi, meskipun dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas.
Selain edukasi, sosialisasi ini juga memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang dapat diambil masyarakat jika menemukan tindakan premanisme. Salah satu langkah yang disosialisasikan adalah layanan darurat 110, yang dapat diakses oleh masyarakat untuk melaporkan kejadian tersebut dengan cepat dan mudah.
Kepolisian menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam melaporkan setiap tindakan premanisme yang mereka temui. Laporan dari masyarakat sangat penting untuk membantu kepolisian dalam mengungkap dan menindak para pelaku premanisme.
Perlindungan bagi Masyarakat dan Tindakan Tegas
Kapolres Mamuju Tengah menegaskan komitmen kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dan menindak tegas setiap pelaku premanisme. Tidak ada toleransi bagi tindakan premanisme yang mengatasnamakan ormas atau kelompok tertentu.
Polisi siap memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat yang menjadi korban premanisme dan akan menindak tegas pelaku yang terbukti bersalah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
AKBP Hengky Kristanto Abadi berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah terintimidasi oleh oknum-oknum yang menyalahgunakan nama organisasi untuk melakukan tindakan premanisme.
Dengan adanya sosialisasi dan tindakan tegas dari pihak kepolisian, diharapkan Mamuju Tengah dapat terwujud sebagai daerah yang aman, damai, dan bebas dari premanisme. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menolak segala bentuk premanisme dan tidak segan untuk melaporkan apabila menemukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum," ujar Hengky Kristanto.
Harapan Kapolres
Kapolres berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama serta tidak mudah terintimidasi oleh oknum-oknum yang menyalahgunakan nama organisasi. "Mari bersama-sama wujudkan Mamuju Tengah yang aman, damai dan bebas dari premanisme," kata Hengky Kristanto.