Polri Olah TKP Hilangnya Iptu Tomi Marbun di Papua Barat
Tim Pusident Bareskrim Polri telah melakukan olah TKP di lokasi hilangnya Iptu Tomi Marbun di Teluk Bintuni, Papua Barat, termasuk pemindaian lokasi dan rekonstruksi kejadian.
Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri telah menyelesaikan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait hilangnya Iptu Tomi Marbun di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat. Operasi ini melibatkan tujuh personel Pusident Bareskrim dan tim identifikasi Polda Papua Barat, dipimpin oleh Dirkrimum Polda Papua Barat, Kombes Pol. Novia Jaya. Kejadian bermula pada 18 Desember 2024, saat Iptu Tomi, mantan Kasat Reskrim Teluk Bintuni, dilaporkan hilang terseret arus Kali Rawara selama operasi penangkapan terhadap pentolan KKB, Marthen Aikingking.
Proses olah TKP meliputi pemindaian lokasi hilangnya Iptu Tomi menggunakan drone, pengambilan foto dan dokumentasi, serta rekonstruksi kejadian dengan meninjau area-area yang sebelumnya menjadi lokasi kegiatan Iptu Tomi dan timnya dalam upaya pencarian kelompok kriminal bersenjata (KKB). Data yang dikumpulkan akan diolah lebih lanjut oleh Pusident Bareskrim Polri, dan hasilnya akan diumumkan kemudian. Operasi pencarian melibatkan Satgas Alpha Bravo (AB) Moskona 2025 yang menjalankan misi kemanusiaan.
Operasi pencarian Iptu Tomi melibatkan kekuatan besar, terdiri dari 155 personel Mabes Polri, 191 personel Polda Papua Barat, 74 personel Polres Teluk Bintuni, 16 personel Kodam XVIII/Kasuari, dan enam personel Kodim 1806/Teluk Bintuni. Polri juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Basarnas, Komnas HAM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, dalam upaya menemukan Iptu Tomi Marbun.
Olah TKP dan Rekonstruksi Kejadian
Kasubbid Dokidentkrim Pusident Bareskrim Polri AKBP dr. Adek Candra menjelaskan bahwa tim gabungan tidak hanya melakukan olah TKP biasa. Mereka juga melakukan pemindaian lokasi menggunakan drone untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. "Dalam kegiatan ini, kami menerjunkan sebanyak tujuh personel, dan bergabung bersama kami adalah tim identifikasi dari Polda Papua Barat," ujar AKBP dr. Adek Candra.
Proses rekonstruksi kejadian juga dilakukan dengan cermat. Tim meninjau lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi Iptu Tomi dan timnya selama operasi pencarian KKB. Hal ini bertujuan untuk merekonstruksi kronologi kejadian dan mengumpulkan bukti-bukti yang mungkin terlewatkan. "Setelah data tersebut kami olah, hasilnya akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya," tambah AKBP dr. Adek Candra.
Penggunaan drone dalam olah TKP menunjukkan komitmen Polri dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung penyelidikan. Dokumentasi yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih detail dan akurat terkait kejadian hilangnya Iptu Tomi Marbun.
Operasi Pencarian dan Keterlibatan Berbagai Pihak
Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun melibatkan personel dari berbagai instansi, menunjukkan skala besar operasi ini. Jumlah personel yang terlibat mencapai ratusan, berasal dari Mabes Polri, Polda Papua Barat, Polres Teluk Bintuni, Kodam XVIII/Kasuari, dan Kodim 1806/Teluk Bintuni.
Selain personel keamanan, operasi ini juga melibatkan Basarnas dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Keterlibatan Komnas HAM menunjukkan komitmen untuk memastikan proses pencarian dilakukan sesuai dengan hukum dan hak asasi manusia. Partisipasi tokoh masyarakat dan tokoh agama diharapkan dapat membantu memperlancar proses pencarian dan membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat setempat.
Kerja sama antarinstansi dan elemen masyarakat ini penting untuk memastikan keberhasilan operasi pencarian Iptu Tomi Marbun. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan kasus ini dan memberikan keadilan.
Data yang dikumpulkan dari TKP akan diolah secara menyeluruh oleh Pusident Bareskrim Polri. Hasil olah TKP tersebut akan menjadi bagian penting dalam upaya mengungkap misteri hilangnya Iptu Tomi Marbun dan memberikan informasi yang akurat kepada publik.