Pra-TMMD Magelang 2025: Bangun Infrastruktur dan Agrowisata di Lereng Merapi-Merbabu
Kodim 0705/Magelang memulai pra-TMMD Reguler ke-123 tahun 2025 di Desa Wonolelo untuk membangun infrastruktur, meningkatkan ketahanan pangan, dan menciptakan destinasi agrowisata di lereng Gunung Merapi-Merbabu.
Magelang, Jawa Tengah - Kodim 0705/Magelang memulai kegiatan pra-TMMD Reguler Tahun 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, ketahanan pangan, dan mengembangkan potensi agrowisata di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang dimulai sejak 15 Januari 2025 ini difokuskan di Dusun Denokan dan Bentrokan, wilayah dengan pemandangan indah namun akses jalan yang memprihatinkan.
Kondisi Jalan dan Tantangan
Letkol Inf Jarot Susanto, Dandim 0705/Magelang, menjelaskan kondisi jalan yang rusak, curam, dan rawan longsor di Desa Wonolelo. Jalan tersebut membahayakan pengguna jalan dan menghambat aksesibilitas, terutama bagi sektor ekonomi dan pertanian. Kondisi ini mendorong Kodim 0705/Magelang untuk melaksanakan TMMD ke-123 pada 19 Februari hingga 19 Maret 2025.
Tinjauan lokasi menggunakan Jeep wisata memperlihatkan betapa menantang medan tersebut. Pembangunan infrastruktur yang direncanakan diharapkan mampu mengatasi permasalahan aksesibilitas dan membuka potensi wisata di daerah tersebut.
Sasaran Pembangunan TMMD
TMMD Reguler ke-123 ini menargetkan pembangunan rabat beton sepanjang 1,6 kilometer, pembuatan talud penahan tanah, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), dan pembuatan sumur bor. Kapten Kav Sriyanto, Pasiter Kodim 0705/Magelang, melaporkan progres pra-TMMD. Pembangunan talud sepanjang 12 meter telah selesai 100 persen, sementara pembangunan talud sepanjang 8 meter masih berlangsung 50 persen. Dari 15 RTLH yang ditargetkan, tiga rumah telah direhabilitasi.
Selain itu, pra-TMMD juga mencakup pembangunan cor blok tambahan sepanjang 360 meter, pembangunan talud sepanjang 338 meter, pembuatan dua sumur bor, dan pipanisasi satu titik. Berbagai kegiatan nonfisik juga dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat.
Potensi Agrowisata dan Ketahanan Pangan
Pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya bertujuan meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga untuk mendukung pengembangan agrowisata. Lokasi di lereng Gunung Merapi-Merbabu menawarkan panorama alam yang indah, potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan jalan yang lebih baik, akses ke area pertanian akan lebih mudah, mendukung ketahanan pangan daerah.
Jalan yang akan dibangun juga mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan. Lebar jalan yang memadai memungkinkan kendaraan roda empat untuk berpapasan, mengurangi risiko kecelakaan. Ini penting mengingat jalan tersebut juga merupakan akses utama bagi sektor pendidikan dan perekonomian warga.
Harapan Masyarakat dan Dampak TMMD
Masyarakat Desa Wonolelo sangat menantikan pelaksanaan TMMD. Jalan yang sempit dan rusak selama ini menjadi kendala utama dalam aktivitas sehari-hari. Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai, diharapkan akses pendidikan, perekonomian, dan pertanian akan meningkat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. TMMD ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga upaya untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi daerah.
"Kegiatan-kegiatan tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat setempat karena selain jalan cukup ekstrem kondisinya rusak dan rawan longsor sehingga membahayakan bagi pengguna jalan jika tidak segera dilakukan pembangunan," kata Kapten Kav Sriyanto.
Kesimpulan
Pra-TMMD Reguler Kodim 0705/Magelang di Desa Wonolelo merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan pengembangan agrowisata. Program ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan aksesibilitas, meningkatkan ketahanan pangan, dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah lereng Gunung Merapi-Merbabu.