Prabowo Larang Kader Gerindra Gembar-gembor Dua Periode
Presiden Prabowo Subianto melarang kader Gerindra dan Tidar gembar-gembor dukungan dua periode, menekankan kinerja 5 tahun ke depan sebagai penentu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyelesaikan masa jabatan pertamanya, dan kini Indonesia memasuki era kepemimpinan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Namun, baru setahun menjabat, isu mengenai pencalonan Prabowo untuk periode kedua telah berembus di kalangan kader Partai Gerindra. Hal ini kemudian direspons langsung oleh Prabowo sendiri dalam sebuah pidato di Kongres IV Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar) di Jakarta, Sabtu lalu.
Dalam pidatonya, Prabowo secara tegas melarang kader-kader Partai Gerindra dan anggota organisasi sayap partai, termasuk Tidar, untuk gembar-gembor mengenai pencalonannya kembali untuk periode kedua. Ia meminta agar dukungan dan harapan tersebut disimpan dalam hati. Pernyataan ini disampaikan secara langsung oleh Prabowo, "Tadi terima kasih, ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira, saya mau koreksi. Kader-kadernya muda, saya mau koreksi saudara-saudara. Please, tolong jangan sebut seperti itu. Kita belum 1 tahun menjalankan amanah," tegasnya.
Larangan tersebut disampaikan Prabowo bukan tanpa alasan. Ia menekankan bahwa keputusan untuk maju kembali sebagai calon presiden akan sangat bergantung pada evaluasi kinerja pemerintahan selama lima tahun ke depan. Prestasi dan keberhasilan pemerintahannya akan menjadi faktor penentu utama dalam pertimbangannya.
Penilaian Kinerja sebagai Penentu
Prabowo menjelaskan bahwa niat untuk kembali maju sebagai calon presiden boleh disimpan di hati para kader, namun keputusan akhir tetap berada di tangannya. Ia menyatakan, "Niat itu silakan disimpan dalam hati. Tetapi, saya sudah katakan, nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak, selain Yang Mahakuasa, Prabowo sendiri. Kalau saya menilai bahwa diri saya tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai Presiden RI," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk memprioritaskan kinerja dan pencapaian pemerintahannya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa jika ia menilai dirinya gagal dalam menjalankan amanah sebagai presiden, maka ia berharap kader-kadernya tidak akan lagi mendorongnya untuk mencalonkan diri kembali. Ia menekankan komitmennya sebagai seorang pejuang untuk selalu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Sikap ini mencerminkan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Pidato Prabowo ini disampaikan di hadapan pengurus utama Partai Gerindra, kader-kader partai, serta pengurus dan anggota Tidar. Kehadirannya dalam Kongres IV PP Tidar semakin menggarisbawahi pentingnya pesan yang ingin disampaikan kepada seluruh kader partai.
Kongres IV PP Tidar dan Kaderisasi
Selain larangan gembar-gembor dua periode, Kongres IV PP Tidar juga menghasilkan pemilihan kembali Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai ketua umum. Keponakan Prabowo ini terpilih secara aklamasi. Dalam kesempatan tersebut, Rahayu menekankan komitmen Tidar untuk mendorong anak-anak muda Indonesia agar maju sebagai calon pemimpin di masa mendatang.
Meskipun demikian, Rahayu juga menyatakan bahwa prioritas Tidar saat ini adalah memenangkan Partai Gerindra pada Pemilu 2029 dan memastikan Prabowo kembali terpilih sebagai presiden untuk periode kedua. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara Prabowo dan beberapa kader partai terkait strategi politik ke depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Rahayu berencana untuk menyusun kepengurusan baru dengan memilih putra-putri terbaik di dalam organisasi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kaderisasi dan mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di tubuh Tidar.
Kesimpulannya, pernyataan Prabowo yang melarang kadernya gembar-gembor soal dua periode menunjukkan komitmennya untuk memprioritaskan kinerja pemerintahan selama lima tahun ke depan. Keputusan untuk maju kembali akan bergantung pada penilaiannya sendiri terhadap pencapaian yang diraih. Sementara itu, Kongres IV PP Tidar menandai komitmen partai untuk mempersiapkan regenerasi kepemimpinan dan memenangkan Pemilu 2029.