Presiden Prabowo Terima Tanda Kehormatan Tertinggi dari Kesultanan Brunei
Presiden Prabowo Subianto menerima penghargaan tertinggi 'The Most Esteemed Family Order of Laila Utama' dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dalam kunjungan kenegaraan, menandai hubungan bilateral Indonesia-Brunei yang memasuki dekade keempat.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima penghargaan tertinggi dari Kesultanan Brunei Darussalam berupa tanda kehormatan 'The Most Esteemed Family Order of Laila Utama'. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Sultan Hassanal Bolkiah pada Rabu, 14 Mei 2024, selama kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Brunei Darussalam. Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan.
Kunjungan kenegaraan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia dan Brunei yang telah berlangsung selama empat dekade. Menurut Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan tertinggi Kesultanan Brunei kepada kepala negara dan pemimpin global yang dinilai berkontribusi besar dalam memajukan hubungan bilateral dengan Brunei Darussalam. "Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi atas kontribusi Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan kedua negara," ujar Permana.
Presiden Prabowo berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 07.00 WIB dan tiba di Bandar Seri Begawan pukul 10.20 waktu setempat. Selain menerima penghargaan, Presiden Prabowo juga akan memimpin pertemuan bilateral antara delegasi pemerintah Indonesia dan Brunei. Setelah upacara penganugerahan, Presiden Prabowo dan Sultan Hassanal Bolkiah akan menghadiri jamuan kenegaraan.
Pertemuan Bilateral dan Kerja Sama Strategis
Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Brunei Darussalam diharapkan akan membuka peluang kerja sama baru di sektor-sektor strategis. Kedua negara akan membahas berbagai isu penting untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin lama. Hal ini sejalan dengan komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pertahanan, dan sosial budaya.
Yusuf Permana menambahkan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. Indonesia dan Brunei memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, mengingat letak geografis kedua negara yang berdekatan dan memiliki kepentingan ekonomi yang saling melengkapi. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Delegasi Indonesia yang turut mendampingi Presiden Prabowo terdiri dari beberapa menteri kabinet, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhaimin Iskandar, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Turut hadir pula Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kehadiran para menteri ini menunjukkan pentingnya kunjungan kenegaraan ini bagi Indonesia.
Penguatan Hubungan Bilateral Indonesia-Brunei
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Brunei Darussalam merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Penghargaan 'The Most Esteemed Family Order of Laila Utama' yang diterima Presiden Prabowo menjadi simbol pengakuan atas kontribusi Indonesia dalam memajukan hubungan tersebut. Hal ini juga menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Diharapkan kunjungan ini akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang akan menguntungkan kedua negara. Kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Brunei akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat kedua negara. Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat persahabatan dan kerja sama yang telah terjalin selama bertahun-tahun.
Dengan berakhirnya kunjungan kenegaraan pada Rabu malam, diharapkan hubungan bilateral Indonesia-Brunei akan semakin erat dan membawa manfaat bagi kedua bangsa.
Kata kunci: Presiden Prabowo, Brunei Darussalam, kunjungan kenegaraan, tanda kehormatan, hubungan bilateral, kerja sama ekonomi, Sultan Hassanal Bolkiah.