Presiden Resmikan Terminal Haji-Umrah Soetta: Layanan Prima untuk Jemaah
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta, memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji dan umrah Indonesia melalui sistem Makkah Route.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Minggu siang, 4 Mei 2025 pukul 14.15 WIB. Peresmian ini menandai komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga melepas keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dan meninjau fasilitas-fasilitas terminal baru ini. Peresmian ini menjawab kebutuhan akan sistem yang lebih efisien dan nyaman bagi para jemaah yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah.
Salah satu fitur unggulan Terminal Khusus Haji dan Umrah adalah implementasi sistem Makkah Route. Sistem ini memungkinkan jemaah haji Indonesia untuk melakukan proses imigrasi Arab Saudi di Bandara Soetta. Dengan adanya 10 konter imigrasi Arab Saudi yang tersedia, jemaah dapat langsung mendapatkan stempel imigrasi sebelum keberangkatan, sehingga menghemat waktu dan tenaga saat tiba di Arab Saudi. Hal ini merupakan terobosan signifikan dalam mempermudah proses keberangkatan jemaah haji Indonesia.
Keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari Terminal 2F Bandara Soetta telah dimulai pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025. Sebanyak 393 calon jemaah haji dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede telah diberangkatkan menuju Madinah, Arab Saudi. Proses keberangkatan ini menandai dimulainya musim haji tahun ini dengan sistem dan fasilitas yang telah diperbarui dan ditingkatkan untuk kenyamanan para jemaah. Terminal ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih lancar dan terorganisir bagi seluruh jemaah.
Fasilitas Unggulan Terminal Haji-Umrah
Terminal Khusus Haji dan Umrah dirancang sebagai area steril, hanya diakses oleh jemaah haji dan petugas terkait mulai 1 Mei 2025. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan jemaah. Calon jemaah telah melalui proses sterilisasi, termasuk pemeriksaan X-ray dan stempel imigrasi Indonesia di asrama haji, sebelum memasuki terminal. Sistem ini memastikan proses keberangkatan berjalan lancar dan efisien, meminimalisir potensi masalah di bandara.
Para jemaah haji telah mendapatkan layanan terpadu (one stop service) di asrama haji, meliputi pemeriksaan kesehatan, pembagian uang saku (living cost) senilai 750 Riyal, kartu makan, kartu kamar, gelang haji, paspor, dan buku panduan manasik harian. Layanan terpadu ini memastikan seluruh kebutuhan jemaah terpenuhi sebelum keberangkatan, sehingga mereka dapat fokus mempersiapkan diri untuk ibadah haji.
Kloter pertama jemaah haji terdiri dari 393 orang, dengan jemaah tertua berusia 85 tahun dan termuda 18 tahun. Terdapat 62 lansia dalam kloter ini. Pihak Kementerian Agama telah memastikan seluruh jemaah mendapatkan perhatian khusus dan pelayanan yang optimal, mengingat usia dan kondisi kesehatan mereka.
Dengan adanya Terminal Khusus Haji dan Umrah, diharapkan proses keberangkatan dan kepulangan jemaah haji dan umrah dapat berjalan lebih lancar, nyaman, dan efisien. Fasilitas yang lengkap dan sistem Makkah Route menjadi solusi untuk mengatasi kendala yang sebelumnya sering dihadapi jemaah haji Indonesia.
Keunggulan Terminal Khusus Haji-Umrah:
- Sistem Makkah Route untuk imigrasi Arab Saudi di Indonesia.
- Area steril untuk keamanan dan kenyamanan jemaah.
- Layanan terpadu (one stop service) di asrama haji.
- Fasilitas lengkap dan modern.
Peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji dan umrah Indonesia. Semoga dengan adanya fasilitas ini, para jemaah dapat lebih khusyuk menunaikan ibadah haji dan umrah.