Produksi Beras Sulteng Melimpah: Surplus 75 Ribu Ton dalam Lima Bulan!
Sulawesi Tengah surplus beras hingga 75.195 ton dalam lima bulan pertama 2025, melampaui kebutuhan konsumsi dan menopang ketahanan pangan daerah.
Palu, 7 Mei 2025 - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah mengumumkan capaian produksi beras yang signifikan selama lima bulan pertama tahun 2025. Petani Sulawesi Tengah berhasil memproduksi 208.851 ton beras, angka yang jauh melebihi kebutuhan konsumsi daerah dan menciptakan surplus yang cukup besar.
Kepala Dinas TPH Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, menyatakan bahwa produksi beras ini sangat penting bagi ketahanan pangan daerah. Angka ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian di Sulawesi Tengah dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Surplus beras ini merupakan kabar baik bagi provinsi ini.
Produksi beras yang melimpah ini juga berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras petani dan dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Produksi Beras Sulteng: Data Menunjukkan Surplus Signifikan
Lebih rinci, data produksi beras Sulawesi Tengah menunjukkan angka yang mengesankan. Pada bulan Januari tercatat produksi 26.898 ton, Februari 44.936 ton, Maret 33.033 ton, April 47.847 ton, dan Mei mencapai 56.138 ton. Total produksi gabah kering giling (GKG) selama lima bulan tersebut mencapai 357.640 ton, yang setelah dikonversi menjadi beras, menghasilkan angka 208.851 ton.
Angka ini jauh melampaui rata-rata kebutuhan konsumsi beras Sulawesi Tengah per tahun, yaitu 133.658 ton. Dengan demikian, Sulawesi Tengah memiliki surplus beras sebesar 75.195 ton dalam lima bulan pertama tahun 2025. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Sulawesi Tengah dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Hal ini juga menunjukkan keberhasilan program pemerintah dalam mendukung petani. "Produksi gabah kering giling (GKG) milik petani sejak lima bulan terakhir 357.640 ton, kemudian dikonversi menjadi beras sebanyak 208.851 ton," ujar Nelson Metubun.
Target Produksi dan Serapan Bulog
Target produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2025 adalah 962 ribu ton dengan luas tanam 251.828 hektare. Dengan capaian produksi lima bulan pertama yang sudah sangat signifikan, Kepala Dinas TPH optimistis target tersebut akan tercapai. Ia yakin tujuh bulan ke depan, Sulawesi Tengah mampu memproduksi gabah sesuai target yang ditetapkan.
Lebih lanjut, Nelson Metubun menjelaskan bahwa gabah hasil panen petani langsung diserap oleh Bulog. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional, dengan target 3 juta ton beras pada Mei 2025. Kerja sama yang baik antara petani dan Bulog ini sangat penting dalam menstabilkan pasokan beras di pasaran.
"Gabah hasil panen petani langsung diserap Bulog guna mempercepat swasembada pangan dengan target 3 juta ton beras secara nasional pada Mei 2025," ucap Nelson.
Dukungan Pemerintah untuk Petani
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya mendukung produktivitas petani. Salah satu upayanya adalah dengan menambah kuota pupuk bersubsidi. Kenaikan kuota pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani dan berkontribusi pada peningkatan produksi beras di Sulawesi Tengah.
Berikut rincian penambahan kuota pupuk bersubsidi: pupuk urea sebanyak 65.678 ton, NPK Phonska 63.904 ton, NPK Formula Khusus 16.708 ton, dan pupuk organik 778 ton. Dengan dukungan ini, diharapkan petani dapat mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitasnya.
"Kami konsisten memberikan perhatian kepada petani supaya mereka lebih produktif, salah satunya dengan menambah kuota pupuk bersubsidi," kata Nelson Metubun.
Dengan konsistensi dalam menjaga produksi dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan, Sulawesi Tengah berpotensi untuk meningkatkan surplus beras tahun ini. Surplus beras tahun 2024 tercatat sebesar 137.500 ton dari total produksi 449.675 ton. Jika tren positif ini berlanjut, maka angka surplus beras di tahun 2025 akan jauh lebih tinggi.