Produksi Padi Padang Pariaman Turun, Ini Penyebabnya!
Produksi padi di Padang Pariaman pada 2024 turun menjadi 185.900 ton akibat kerusakan irigasi, hama, dan kendala pupuk subsidi, sehingga luas panen juga berkurang.
Padang Pariaman, Sumatera Barat mengalami penurunan produksi padi pada tahun 2024. Dari angka 221.600 ton pada tahun 2023, produksi padi turun menjadi 185.900 ton di tahun ini. Penurunan signifikan ini, sekitar 35.700 ton, disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, menurut Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Irawati Febriani.
Faktor Penurunan Produksi Padi
Irawati Febriani menjelaskan beberapa faktor penyebab penurunan produksi padi di Padang Pariaman. Kerusakan infrastruktur irigasi akibat bencana alam menjadi salah satu kendala utama. Selain itu, serangan hama wereng, tikus, dan kepinding tanah juga menyerang lahan pertanian secara signifikan. Keterbatasan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi, juga menjadi masalah yang dihadapi para petani di Padang Pariaman.
Tidak hanya itu, perawatan tanaman yang kurang optimal akibat berbagai kendala juga berkontribusi terhadap penurunan hasil panen. Kondisi ini diperparah dengan kesulitan petani dalam mengakses pupuk bersubsidi, yang harganya relatif lebih terjangkau. Akibatnya, produktivitas padi secara keseluruhan menurun drastis.
Dampak Penurunan Produksi
Akibat dari berbagai faktor tersebut, luas lahan tanam padi di Padang Pariaman juga mengalami pengurangan. Dari 44.448,96 hektare pada tahun 2023, luas lahan tanam turun menjadi 40.760,32 hektare pada tahun 2024, selisihnya sekitar 3.688,64 hektare. Hal ini berdampak langsung pada luas panen yang juga mengalami penurunan, dari 45.609,60 hektare menjadi 42.175,09 hektare.
Meskipun data produksi masih bersifat sementara, Irawati Febriani memperkirakan angka tersebut tidak akan jauh berbeda setelah penetapan resmi beberapa bulan mendatang. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan konsistensi data produksi padi setelah penetapan resmi.
Upaya Pemerintah dan Harapan ke Depan
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, telah berupaya memberikan imbauan kepada para petani. Imbauan tersebut meliputi langkah-langkah pencegahan serangan hama, seperti tidak menumpuk jerami dan melakukan penanaman secara serentak. Petani juga dianjurkan untuk melakukan rotasi varietas padi, dengan menggunakan varietas yang tahan hama seperti Batang Piaman.
Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam upaya penanganan masalah tersebut. Irawati Febriani berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap ketahanan pangan di Padang Pariaman, sehingga dapat membantu mengatasi berbagai faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi. Dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur irigasi, menyediakan pupuk bersubsidi, dan memberikan pelatihan kepada petani dalam mengelola lahan pertanian secara efektif dan efisien.
Kesimpulan
Penurunan produksi padi di Padang Pariaman pada tahun 2024 menjadi perhatian serius. Berbagai faktor, mulai dari kerusakan irigasi hingga kendala akses pupuk bersubsidi, berkontribusi terhadap penurunan hasil panen. Upaya pemerintah daerah perlu didukung oleh pemerintah pusat untuk memastikan ketahanan pangan di daerah tersebut tetap terjaga.