PT PP Diversifikasi Proyek Ikuti Program Prioritas Pemerintah: Kontrak Baru Tembus Rp6,27 Triliun
PT PP memprediksi diversifikasi proyek meningkat berkat program prioritas pemerintah, dengan kontrak baru hingga kuartal I-2025 mencapai Rp6,275 triliun, melampaui target.
PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PT PP), perusahaan konstruksi dan investasi BUMN, optimistis akan mengalami diversifikasi proyek yang signifikan seiring dengan berjalannya program-program prioritas pemerintahan. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad, dalam jumpa pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT PP di Jakarta, Rabu.
"Soal kontrak baru dan upaya diversifikasi (proyek), (kondisi konstruksi) infrastruktur sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya," ungkap Novel Arsyad. Ia menambahkan bahwa proyek-proyek seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan rumah subsidi kini menjadi fokus utama, dan PT PP siap berpartisipasi.
Lebih lanjut, PT PP juga berencana untuk memasuki sektor pembangunan infrastruktur tambang. "Karena potensinya besar untuk masuk ke area konstruksi infrastrukturnya, tapi kami tidak masuk ke bisnis tambangnya, karena business core-nya beda bukan di kita. Ini yang punya potensi besar dan menjadi sasaran kita ke depan," jelas Novel.
Diversifikasi Proyek Menunjang Asta Cita Pemerintah
Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP, Yuyus Juarsa, menjelaskan bahwa strategi diversifikasi proyek ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Indonesia. "Untuk proyek-proyek pemerintah kita berkontribusi di program pemerintah, Asta Cita, yang di dalamnya ada ketahanan energi, ketahanan pangan melalui MBG, lalu ketahanan pendidikan melalui Sekolah Rakyat, dan kesehatan melalui pembangunan rumah sakit di pelosok," ujar Yuyus.
Keterlibatan PT PP dalam program-program Asta Cita menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan nasional di berbagai sektor. Hal ini juga mencerminkan strategi PT PP dalam menangkap peluang bisnis yang muncul dari kebijakan pemerintah.
Dengan demikian, PT PP tidak hanya fokus pada proyek-proyek infrastruktur besar, tetapi juga berupaya untuk berperan aktif dalam program-program pemerintah yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Partisipasi dalam program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaan dan sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Kontrak Baru Kuartal I-2025 Melebihi Target
Hingga kuartal I-2025, PT PP telah berhasil mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp6,275 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 32 persen secara tahunan (yoy).
Pencapaian ini bahkan melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 151 persen dari target kuartal I-2025, dan telah mencapai 21 persen dari target akhir tahun 2025. Keberhasilan ini menunjukkan kinerja PT PP yang sangat positif di awal tahun.
Sumber dana kontrak baru tersebut didominasi oleh BUMN (52,1 persen), disusul swasta (28,6 persen), dan pemerintah (19,3 persen). Hal ini menunjukkan keberagaman portofolio klien PT PP.
Sektor pelabuhan menjadi penyumbang terbesar nilai kontrak baru (37,2 persen), diikuti oleh gedung (32,9 persen), jalan dan jembatan (22,6 persen), bendungan (4,3 persen), irigasi (2,8 persen), dan minyak dan gas (0,3 persen).
Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek strategis yang telah berhasil diperoleh PT PP pada Maret 2025 antara lain Proyek New Priok East Access (NPEA) seksi II senilai Rp2,33 triliun dan Proyek Mandiri Financial Center PIK senilai Rp878,3 miliar.
Kedua proyek ini menunjukkan kemampuan PT PP dalam memenangkan tender proyek-proyek berskala besar dan kompleks. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi PT PP sebagai salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia.
Dengan pencapaian yang signifikan ini, PT PP optimistis dapat terus mempertahankan kinerja positifnya dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Ke depan, PT PP akan terus berupaya untuk meningkatkan diversifikasi proyek dan memperkuat posisi perusahaan di pasar konstruksi nasional.