Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Demo Tuntut Hak Gaji, Pemkab Lamsel Kerahkan 190 Personel Gabungan
Ratusan buruh PT San Xiong Steel demo menuntut hak gaji yang belum dibayar, Pemkab Lamsel kerahkan 190 personel gabungan untuk pengamanan.
Ratusan buruh dari PT San Xiong Steel menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lampung Selatan pada Senin, 19 Mei, menuntut pembayaran hak gaji yang belum dibayarkan. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) merespons dengan mengerahkan 190 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP untuk mengamankan jalannya aksi. Aksi ini merupakan puncak dari konflik ketenagakerjaan yang telah berlangsung sejak Februari 2025, di mana ratusan buruh belum menerima gaji dan kehilangan kepastian status kerja.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap perusahaan yang dinilai lalai dalam memenuhi kewajibannya terhadap para pekerja. Para buruh berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi penyelesaian masalah ini dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Mereka juga mengancam akan meningkatkan aksi protes ke tingkat provinsi hingga kementerian jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menyatakan bahwa pihaknya menerjunkan 190 personel gabungan untuk mengawal aksi unjuk rasa tersebut. "Untuk pengawalan terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan orang dari serikat buruh PT San Xiong Steel ini kami menerjunkan sebanyak 190 personel dari TNI Polri dan satpol PP," ujarnya di Kalianda, Senin. Ia juga memastikan bahwa seluruh personel bertindak persuasif dan mengedepankan negosiasi demi menjaga keamanan dan keselamatan.
Pengamanan Aksi Unjuk Rasa Buruh
Kapolres Lampung Selatan menegaskan bahwa seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan aksi unjuk rasa telah diinstruksikan untuk bertindak persuasif dan menghindari tindakan provokatif. Prioritas utama adalah menjaga keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat, baik para pengunjuk rasa maupun masyarakat umum.
Selain itu, Kapolres juga memastikan bahwa tidak ada personel yang membawa senjata api selama pengamanan aksi unjuk rasa. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan,” kata AKBP Yusriandi Yusrin.
Tuntutan Buruh yang Belum Dipenuhi
Ketua Umum Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia – Konfederasi Serikat Nasional (FPSBI-KSN), Yohanes Joko Purwanto, menyampaikan keluh kesah para buruh terkait hak gaji yang belum dibayarkan oleh perusahaan. Ia menegaskan bahwa perjuangan para buruh akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Menurut Yohanes, konflik ketenagakerjaan di PT San Xiong Steel telah berlangsung sejak Februari 2025. Ratusan buruh tidak menerima gaji dan kehilangan kepastian status kerja hingga saat ini. Pihaknya telah melaporkan masalah ini ke Disnakertrans Lampung Selatan dan melakukan audiensi dengan pemerintah daerah, namun penyelesaian belum juga terwujud.
“Jika pemda dan DPRD masih tidak bertindak, maka kami akan melakukan orasi ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi bahkan sampai bersurat ke kementerian. Kami tidak akan berhenti sampai hak kami dipenuhi,” tegas Yohanes.
Respon Pemerintah Daerah Lampung Selatan
Bupati Kabupaten Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menanggapi tuntutan para buruh dengan menyatakan bahwa pemerintah daerah akan kembali memfasilitasi mediasi dengan pihak terkait. Tujuannya adalah untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Pemerintah daerah menyadari pentingnya penyelesaian masalah ini secepat mungkin demi menjaga kondusifitas wilayah dan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi. Mediasi diharapkan dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk berdialog dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Radityo Egi Pratama menyampaikan bahwa pemerintah daerah setempat akan kembali memfasilitasi mediasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini.
Aksi unjuk rasa buruh PT San Xiong Steel ini menjadi sorotan penting terkait perlindungan hak-hak pekerja dan peran pemerintah daerah dalam menyelesaikan konflik ketenagakerjaan. Diharapkan mediasi yang akan difasilitasi oleh pemerintah daerah dapat membuahkan hasil positif dan memberikan solusi yang adil bagi semua pihak.