Ratusan Sekolah di Cianjur Dipimpin Plt Kepala Sekolah Akibat Banyaknya Pensiun
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat 120 sekolah SD dan SMP dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) karena banyak kepala sekolah memasuki masa pensiun, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kualitas pendidikan.
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah menghadapi tantangan serius di sektor pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat melaporkan bahwa sebanyak 120 sekolah dasar dan menengah pertama (SD dan SMP) saat ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt). Kondisi ini disebabkan oleh tingginya angka pensiun kepala sekolah dalam beberapa waktu terakhir. Kekurangan ini berdampak langsung pada operasional sekolah dan menimbulkan kekhawatiran akan kualitas pendidikan di Cianjur.
Kepala Bidang (Kabid) GTK Disdikpora Kabupaten Cianjur, Wawan Sutiawan, mengungkapkan bahwa permasalahan ini telah dilaporkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Cianjur. Pihaknya tengah menunggu Bupati efektif bertugas untuk membahas pengisian jabatan definitif kepala sekolah. Setelahnya, proses seleksi dan pengangkatan kepala sekolah baru akan segera dilakukan. "Kami masih menunggu setelah Bupati Cianjur mulai bertugas guna membicarakan pengisian jabatan definitif kepala sekolah yang sekarang diisi Plt," ujar Wawan Sutiawan.
Aturan kementerian memberikan tenggat waktu enam bulan bagi Plt kepala sekolah untuk menjalankan tugas. Oleh karena itu, ratusan sekolah di Cianjur masih belum memiliki kepala sekolah definitif. Situasi ini menimbulkan berbagai tantangan, terutama bagi sekolah yang dipimpin Plt yang merangkap jabatan di dua sekolah sekaligus. Meskipun demikian, Wawan Sutiawan memastikan bahwa Plt yang ditunjuk berada dalam satu gugus sekolah yang sama, sehingga mobilitas dan waktu mereka dapat terkelola dengan baik. "Plt yang ditunjuk masih dalam satu gugus sehingga tidak bermasalah dengan waktu ketika harus memimpin dua sekolah," tambahnya.
Kekurangan Kepala Sekolah dan Guru PNS di Cianjur
Masalah kekurangan kepala sekolah di Cianjur bukan hanya disebabkan oleh pensiun. Beberapa faktor lain juga turut berkontribusi, seperti promosi ke jabatan lain dan meninggal dunia. Kondisi ini diperparah dengan kekurangan tenaga guru PNS di ratusan sekolah dasar. Banyak guru PNS yang telah memasuki masa pensiun dan belum ada pengangkatan guru baru untuk menggantikan mereka. Akibatnya, beberapa sekolah dasar di Cianjur hanya memiliki satu atau dua guru PNS.
Wawan Sutiawan berharap agar permasalahan ini dapat segera terselesaikan. Ia berharap Bupati Cianjur dapat segera menunjuk kepala sekolah definitif untuk menggantikan Plt yang saat ini merangkap jabatan. "Kami berharap ratusan kepala sekolah baru atau definitif dapat segera dipilih setelah Bupati Cianjur mulai bertugas secara efektif karena kasihan mereka yang rangkap jabatan sebagian besar menjelang pensiun," harapnya. Kondisi ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi Disdikpora Cianjur dan pemerintah daerah untuk segera mencari solusi yang tepat dan efektif.
Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi kekurangan kepala sekolah dan guru PNS di Cianjur masih menunggu arahan dari Bupati. Namun, diharapkan proses seleksi dan pengangkatan dapat dilakukan secara transparan dan merata, sehingga dapat menghasilkan kepala sekolah dan guru yang berkualitas dan berkompeten untuk memajukan pendidikan di Cianjur.
Tantangan ke depan:
- Mempercepat proses seleksi dan pengangkatan kepala sekolah definitif.
- Meningkatkan jumlah guru PNS di sekolah dasar.
- Mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pendidik di Cianjur.
Pemerintah Kabupaten Cianjur perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Ketersediaan kepala sekolah dan guru yang memadai sangat penting untuk menjamin kualitas pendidikan di Cianjur dan masa depan generasi muda Cianjur.