Reformasi Multilateral: Menlu RI Dorong Inklusivitas dan Kepercayaan Global
Menlu RI Sugiono tekankan pentingnya reformasi multilateral untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global, khususnya dalam konteks keanggotaan Indonesia di BRICS.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, baru-baru ini menekankan urgensi reformasi multilateral dalam rangka membangun sistem global yang lebih inklusif dan terpercaya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Partisipasi Indonesia dalam FMM BRICS ini menandai langkah penting setelah bergabung resmi sebagai anggota organisasi tersebut pada Januari lalu.
Dalam sesi kedua FMM BRICS yang bertema "Reformasi Institusi Internasional untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan", Menlu RI mengungkapkan keprihatinan terhadap kurangnya inklusivitas, transparansi, dan responsivitas sistem multilateral terhadap tantangan global. Beliau menegaskan perlunya reformasi lembaga-lembaga global, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agar lebih representatif dan responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang.
Indonesia secara khusus mendukung perluasan keanggotaan Dewan Keamanan PBB sebagai salah satu langkah konkret reformasi. Selain itu, Menlu RI juga menyoroti pentingnya penguatan peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menghadapi pandemi dan krisis kesehatan global di masa depan, dengan menekankan perlunya reformasi WHO yang berlandaskan kepentingan negara-negara anggotanya.
Pentingnya Reformasi Lembaga Global
Menlu RI menyatakan bahwa reformasi lembaga-lembaga global, termasuk PBB dan WHO, sangat krusial untuk memastikan sistem internasional yang lebih adil dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk memperkuat suara negara-negara berkembang dalam lembaga keuangan internasional. Beliau juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan global.
Indonesia mendorong reformasi yang berfokus pada peningkatan partisipasi negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, suara dan kepentingan negara-negara berkembang dapat lebih didengar dan dipertimbangkan dalam forum-forum internasional. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan sistem global yang lebih adil dan representatif.
Menlu RI juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global. Beliau mengajak negara-negara anggota BRICS untuk berperan aktif dalam mendorong perdamaian dan menegakkan norma-norma multilateral. Kolaborasi internasional dianggap sebagai kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan global yang kompleks dan saling berkaitan.
BRICS sebagai Pelopor Perubahan
Menlu RI menganggap BRICS memiliki peran penting sebagai pelopor dalam mewujudkan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan. Beliau menyerukan agar visi tersebut diwujudkan melalui implementasi nyata dengan langkah-langkah cepat dan tepat. Komitmen Indonesia terhadap reformasi multilateral diperlihatkan melalui partisipasi aktif dalam berbagai forum internasional.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perluasan akses pembiayaan pembangunan bagi negara-negara berkembang (Global South), Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan New Development Bank (NDB). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggota BRICS dan negara-negara berkembang lainnya.
Di sela-sela FMM BRICS, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil dan pertemuan pull-aside dengan Menlu Ethiopia dan Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab. Pertemuan-pertemuan tersebut membahas berbagai isu bilateral dan kerja sama dalam konteks BRICS.
Kesimpulan
Partisipasi aktif Indonesia dalam FMM BRICS di Rio de Janeiro menandai komitmen kuat Indonesia terhadap reformasi multilateral. Reformasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem global yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang, serta memperkuat kepercayaan global. Indonesia mendorong peran BRICS sebagai pelopor perubahan menuju dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.