Riau Butuh Bantuan Pusat Hadapi Banjir Luas
Pemerintah Riau meminta bantuan logistik dan peralatan darurat dari pemerintah pusat untuk 3.671 kepala keluarga yang terdampak banjir di lima kabupaten akibat curah hujan tinggi dan dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.
Banjir yang melanda Riau membuat Pemprov Riau meminta bantuan pemerintah pusat. Permintaan ini disampaikan menyusul meluasnya dampak banjir di lima kabupaten, yang disebabkan curah hujan tinggi dan dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang. Bencana ini telah mengakibatkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan segera.
Permintaan Bantuan Logistik
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edi Afrizal, menyatakan bahwa Pemprov Riau telah mengajukan permohonan bantuan logistik ke BNPB. Bantuan yang dibutuhkan meliputi 10.000 paket perlengkapan keluarga (termasuk selimut, matras, dan perlengkapan sekolah), makanan siap saji, lauk pauk, dan makanan tambahan bergizi. "Mudah-mudahan bantuan ini segera terealisasi," ujar Edi.
Selain logistik, Riau juga membutuhkan peralatan darurat. Permohonan bantuan mencakup 20 unit tenda pengungsi, empat unit mobil rescue, mobil tangki air, mobil dapur umum, perahu karet, perahu polithelene, truk serbaguna, mobil pickup, motor trail, 500 unit velbed, dan 20 unit genset. Semua peralatan ini sangat krusial untuk mendukung upaya penanganan bencana.
Dampak Banjir di Beberapa Kabupaten
Dampak banjir paling parah terjadi di Kabupaten Kampar, dengan empat kecamatan dan 19 desa terendam. Sebanyak 2.530 kepala keluarga (KK) terdampak, dan enam KK mengungsi. Banjir juga merendam fasilitas umum, pendidikan, perkantoran, dan kebun seluas 292 hektare. Kabupaten Siak juga terdampak, dengan 823 KK terdampak dan 51 KK mengungsi.
Di Kabupaten Pelalawan, tiga kecamatan dan empat desa terendam, menyebabkan 309 warga terdampak dan 19 KK mengungsi. Banjir juga merendam fasilitas umum, perkantoran, gedung sekolah, dan jalan sepanjang 3,5 kilometer. Di Kabupaten Indragiri Hulu, sembilan KK terdampak di tiga kecamatan dan tiga desa. Sementara itu, Kabupaten Indragiri Hilir juga terdampak banjir.
Jumlah Korban dan Kerugian
Hingga 19 Januari 2025, tercatat 28 kejadian banjir di 12 kecamatan dan 28 desa di Riau. Total 3.671 KK terdampak, dengan 68 KK mengungsi. Banjir juga merendam jalan sepanjang 11,5 kilometer di beberapa daerah. Bantuan kemanusiaan telah didistribusikan ke daerah-daerah terdampak, namun kebutuhan akan tenda dan perahu karet masih perlu dipenuhi.
Kesimpulan
Banjir di Riau telah menimbulkan dampak signifikan bagi ribuan warga. Permintaan bantuan dari Pemprov Riau kepada pemerintah pusat diharapkan dapat segera dipenuhi untuk meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan. Semoga bantuan logistik dan peralatan segera sampai dan dapat dimanfaatkan secara optimal.