Riau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Pelalawan
Pemerintah Provinsi Riau mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Pelalawan berupa bahan pokok dan mendirikan tenda pengungsian, serta berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk penanganan jangka panjang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat merespon bencana banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan. Bantuan kemanusiaan telah disalurkan pada Kamis, 23 Januari, berupa 2,5 ton beras, 200 dus mi instan, 150 dus air mineral, 150 kilogram gula, dan 200 liter minyak goreng. Penyaluran bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Pemprov Riau terhadap warga yang terdampak.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur, menjelaskan penyaluran bantuan langsung dilakukan setelah melihat kondisi masyarakat Pelalawan yang terdampak banjir. "Kami melihat langsung kondisi masyarakat terpapar banjir di Pelalawan dan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah, maka bantuan ini didistribusikan agar dapat meringankan beban kebutuhan warga terdampak banjir," ujar Zulkifli di Pelalawan.
Pemprov Riau tak hanya menyalurkan bantuan bahan pokok. Pemprov juga mendirikan tenda serbaguna untuk menjadi tempat tinggal sementara bagi warga yang rumahnya terendam banjir. Langkah ini diambil untuk memastikan warga memiliki tempat berlindung yang aman dan nyaman.
Untuk memastikan ketersediaan pangan bagi para pengungsi dan warga terdampak, Pemprov Riau juga berkoordinasi dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Riau. Dinas PTPH Riau diinstruksikan untuk menyalurkan tambahan 5 ton beras. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov dalam memenuhi kebutuhan pokok korban banjir.
Bencana banjir di Pelalawan ini telah membuat Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat. Status ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana dan mengoptimalkan penanggulangannya. Langkah ini memungkinkan mobilisasi sumber daya dan bantuan secara cepat dan efektif.
Pemprov Riau juga aktif berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penanganan jangka panjang. Koordinasi ini difokuskan pada penanganan dampak luapan air yang menyebabkan banjir, termasuk kerusakan di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau, sarana prasarana umum, gedung sekolah, perkantoran, dan perkebunan.
Zulkifli Syukur berharap Kementerian PUPR segera turun ke Riau untuk mengambil langkah-langkah konkret. "Kami berharap Kementerian Pekerjaan Umum segera turun ke Riau untuk mengambil langkah konkret sebab banjir sudah berdampak luas," tambahnya. Harapan ini disampaikan mengingat dampak banjir yang cukup meluas dan membutuhkan penanganan yang komprehensif.