Rp3 Miliar Dicanangkan Dinsos Jayawijaya untuk Dongkrak Ekonomi Tiga Distrik
Dinas Sosial Jayawijaya mengalokasikan Rp3 miliar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tiga distrik guna mengurangi kemiskinan ekstrem melalui pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif.
Wamena, 20 Februari 2025 - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat, menunjukkan komitmen nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Sebesar Rp3 miliar dianggarkan pada tahun 2025 untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tiga distrik yang menjadi fokus utama penanganan kemiskinan: Distrik Pisugi, Wita Waya, dan Libarek. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta sektor ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nikolas Itlay, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang masih cukup tinggi. "Dorongan UMKM dan ekonomi kreatif yang kami lakukan untuk mengurangi jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jayawijaya," ungkap Nikolas dalam keterangannya di Wamena, Kamis (20/2).
Angka kemiskinan ekstrem di Jayawijaya memang menjadi perhatian serius. Meskipun telah berhasil diturunkan dari 37.000 menjadi kurang lebih 34.000 keluarga, namun upaya lebih intensif masih diperlukan. Oleh karena itu, anggaran Rp3 miliar ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di tiga distrik tersebut.
Strategi Pemberdayaan Ekonomi di Tiga Distrik
Dinsos Jayawijaya telah merancang strategi terpadu untuk pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif di tiga distrik tersebut. Strategi ini meliputi beberapa pilar penting, yaitu peningkatan akses terhadap pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan perluasan akses pasar bagi produk-produk UMKM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Selain itu, Dinsos juga fokus pada peningkatan kesadaran dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat. Pelatihan-pelatihan yang diberikan akan membekali masyarakat dengan keterampilan manajemen usaha, pemasaran, dan keuangan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan usaha mereka secara mandiri dan berkelanjutan.
Pengembangan industri kreatif juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Dinsos akan mendorong pengembangan sektor-sektor seperti desain, seni, dan pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.
"Kami coba melakukan berbagai inovasi dalam merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat di tiga distrik sesuai anggaran yang dialokasikan tahun ini," tambah Nikolas. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem.
Harapan dan Dampak yang Diharapkan
Nikolas Itlay berharap, dengan pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif yang terintegrasi ini, jumlah keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem dapat terus menurun. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar pendekatan sosial yang dilakukan dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat, sehingga pendapatan mereka meningkat secara signifikan, baik harian, mingguan, maupun bulanan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tiga distrik tersebut. Dengan adanya peningkatan pendapatan dan lapangan kerja, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Jayawijaya.
Anggaran Rp3 miliar ini, meskipun terbatas, merupakan langkah awal yang signifikan. Semoga dengan pengelolaan yang baik dan tepat sasaran, program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di tiga distrik tersebut dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengentasan kemiskinan.