RSUI Luncurkan Layanan RIRS: Atasi Batu Ginjal Tanpa Bedah Terbuka

RSUI Depok resmikan layanan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), solusi modern penanganan batu ginjal tanpa operasi besar, minimal invasif dan waktu pemulihan cepat.

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Depok resmi meluncurkan layanan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) pada Kamis, 15 Mei 2024. Layanan ini menawarkan solusi penanganan batu ginjal yang modern, komprehensif, dan minimal invasif, tanpa perlu pembedahan terbuka. Peresmian ini menandai komitmen RSUI dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan urologi berkualitas tinggi.

Direktur Utama RSUI, Ari Kusuma Januarto, mengungkapkan harapannya agar layanan RIRS ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat Depok dan sekitarnya. Lebih lanjut, beliau menekankan peran RSUI sebagai rumah sakit pendidikan yang terus berupaya mengembangkan layanan kesehatan, khususnya di bidang urologi, yang juga merupakan Layanan Unggulan Pusat Batu Ginjal dan Saluran Kemih RSUI. "Kami berharap kehadiran layanan RIRS ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Depok dan sekitarnya, tetapi juga memperkuat peran RSUI sebagai rumah sakit pendidikan yang terus mengembangkan layanan kesehatan terkhusus di bidang urologi," ujar Ari Kusuma Januarto.

Dokter Spesialis Urologi RSUI, Dyandra Parikesit, menjelaskan keunggulan RIRS. Prosedur ini menawarkan sejumlah keuntungan bagi pasien, termasuk rasa sakit yang minimal, tanpa bekas luka, waktu pemulihan yang lebih cepat, serta risiko infeksi dan komplikasi yang rendah. "Pasien yang menjalani prosedur ini umumnya akan mengalami lebih sedikit rasa sakit, tanpa bekas luka, dan waktu pemulihan lebih cepat, minim risiko infeksi, dan komplikasi lainnya," jelas dr. Dyandra.

Batu ginjal, masalah kesehatan yang cukup umum dengan prevalensi mencapai 5-19,1 persen di populasi, dapat diatasi dengan efektif melalui RIRS. Kondisi ini terbentuk dari garam dan mineral yang mengeras di dalam ginjal. Beberapa faktor risiko pembentukan batu ginjal meliputi kebiasaan menahan kencing, kurang minum air putih, konsumsi makanan tinggi garam dan asam urat, serta faktor genetik.

Gejala batu ginjal dapat berupa nyeri di perut dan paha, mual, muntah, atau demam jika terjadi infeksi. Jika dibiarkan tanpa penanganan, batu ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, nyeri hebat, dan infeksi serius. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan cepat sangat penting.

RIRS merupakan prosedur minimal invasif yang melibatkan pemasukan teropong kecil melalui saluran kemih. Dokter urologi kemudian menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil atau pasir, yang selanjutnya dikeluarkan menggunakan keranjang khusus atau alat pengisap.

Layanan RIRS di RSUI merupakan hasil kolaborasi dengan Dyne Medical Group, perusahaan teknologi medis terkemuka dari Korea Selatan. Kolaborasi ini memungkinkan RSUI untuk menghadirkan teknologi terkini dan meningkatkan kualitas layanan urologi.

Salah satu keunggulan utama RIRS adalah kemampuannya untuk mengatasi batu ginjal berukuran 10-20 mm tanpa perlu sayatan besar. Secara tradisional, pengangkatan batu ginjal memerlukan sayatan besar, namun dengan kemajuan teknologi dan keahlian tim medis RSUI, prosedur minimal invasif ini kini menjadi pilihan yang lebih baik.

Tim medis yang terlibat dalam layanan RIRS terdiri dari dokter spesialis urologi, radiolog, anestesiologi, dan perawat spesialis yang bekerja sama secara multidisiplin untuk memastikan keberhasilan prosedur.

Layanan RIRS di RSUI dapat diakses oleh pasien umum, pengguna asuransi swasta, dan peserta BPJS Kesehatan. RSUI berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan ini agar dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan memberikan akses yang lebih luas terhadap perawatan kesehatan berkualitas tinggi.

Dengan hadirnya layanan RIRS, RSUI semakin memperkuat posisinya sebagai pusat layanan kesehatan unggulan di Indonesia, khususnya dalam penanganan masalah batu ginjal. Komitmen RSUI terhadap inovasi dan teknologi mutakhir memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik dan solusi yang efektif untuk masalah kesehatan mereka.