Ruman Aceh Gratiskan Pendidikan Nonformal untuk Masyarakat Putus Sekolah
PKBM Ruman Aceh di Banda Aceh memberikan pendidikan nonformal gratis bagi masyarakat putus sekolah dari berbagai jenjang, membantu mereka mendapatkan ijazah dan melanjutkan pendidikan atau bekerja.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ruman Aceh di Banda Aceh, sejak tahun ajaran 2018/2019, menggratiskan pendidikan nonformal bagi masyarakat putus sekolah dari berbagai jenjang pendidikan. Inisiatif ini digagas oleh Ahmad Arif, pendiri PKBM Ruman Aceh, untuk membantu mereka mendapatkan ijazah yang diakui negara dan meningkatkan peluang pendidikan maupun pekerjaan. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya warga yang putus sekolah karena kendala ekonomi. Pembelajaran dilakukan dengan metode tatap muka dua kali sebulan dan pembelajaran mandiri menggunakan modul.
Program pendidikan nonformal gratis ini menjangkau masyarakat putus sekolah dari berbagai daerah di Aceh, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Pidie, dan Aceh Barat. Pendidikan yang ditawarkan meliputi Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA), dengan batasan usia maksimal 50 tahun. Metode pembelajaran yang diterapkan menggabungkan pertemuan tatap muka dan pembelajaran mandiri berbasis modul, memberikan fleksibilitas bagi peserta didik.
Keberhasilan PKBM Ruman Aceh terlihat dari jumlah peserta didik yang terus meningkat. Pada tahun ini saja, tercatat 672 warga mengikuti program tersebut, dengan rincian 55 orang untuk Paket A, 230 orang untuk Paket B, dan 387 orang untuk Paket C. Lebih dari itu, PKBM Ruman Aceh telah menghasilkan 587 lulusan dari berbagai jenjang sejak program ini dimulai, membuktikan dampak positifnya bagi masyarakat Aceh.
Pendidikan Inklusif dan Penguatan Karakter
Ahmad Arif, pendiri PKBM Ruman Aceh, menekankan bahwa pendidikan nonformal yang diberikan lebih mengedepankan penguatan karakter, bukan hanya sekedar pencapaian akademik. "Tujuan kami menggratiskan membantu mereka yang putus sekolah untuk mendapatkan ijazah yang diakui negara. Rata-rata peserta didik yang putus sekolah karena faktor ekonomi," katanya. Hal ini menunjukkan komitmen PKBM Ruman Aceh untuk memberikan pendidikan holistik yang bermanfaat bagi peserta didik.
Meskipun berfokus pada penguatan karakter, PKBM Ruman Aceh telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Beberapa lulusan pendidikan nonformal dari Ruman Aceh bahkan telah berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi negeri dan meraih gelar sarjana. Ini membuktikan kualitas pendidikan yang diberikan mampu mencetak generasi yang berdaya saing.
Metode pembelajaran yang diterapkan juga dirancang untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik. Pembelajaran tatap muka yang dilakukan dua kali sebulan diimbangi dengan pembelajaran mandiri menggunakan modul yang dikirimkan kepada setiap peserta. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan ritme mereka sendiri dan menyesuaikannya dengan kesibukan mereka.
PKBM Ruman Aceh juga menerima peserta didik dari berbagai latar belakang dan wilayah di Aceh. Hal ini menunjukkan komitmen PKBM untuk menjangkau masyarakat luas dan memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi semua.
Komitmen Berkelanjutan untuk Pendidikan Masyarakat
PKBM Ruman Aceh berkomitmen untuk terus membantu masyarakat putus sekolah mendapatkan kesempatan pendidikan. "Kami terus berkomitmen membantu pendidikan masyarakat yang putus sekolah, sehingga mereka bisa mengikuti pendidikan nonformal dan mendapatkan ijazah yang bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan serta keperluan lainnya seperti melamar pekerjaan," tegas Ahmad Arif. Komitmen ini tercermin dari program pendidikan nonformal yang terus berjalan dan jumlah peserta didik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Dengan menggratiskan pendidikan nonformal, PKBM Ruman Aceh telah memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Aceh. Program ini tidak hanya memberikan ijazah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan taraf hidup mereka. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya di Indonesia.
Keberhasilan PKBM Ruman Aceh juga menunjukkan pentingnya peran pendidikan nonformal dalam mengatasi masalah putus sekolah. Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen yang kuat, pendidikan nonformal dapat menjadi solusi efektif untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang tertinggal.