Santri di Temanggung Isi Ngabuburit dengan Ngaji Kitab Kuning
Puluhan santri di Pondok Pesantren Al Musthofa Temanggung isi waktu ngabuburit dengan mengaji kitab kuning, memperdalam ilmu agama dan adab.
Temanggung, 7 Maret 2024 (ANTARA) - Di bulan Ramadhan ini, puluhan santri dan santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Al Musthofa Tebuireng 16 di Wadas, Kandangan, Temanggung, mengisi waktu ngabuburit mereka dengan kegiatan positif: mengaji kitab kuning. Kegiatan rutin ini bertujuan memperdalam pemahaman agama, khususnya terkait adab dan tasawuf.
Kegiatan yang bertajuk 'Ngabuburit Ngaji Kitab Kuning' ini diselenggarakan setiap hari selama Ramadhan. KH Ahmad Yani, pengasuh pondok pesantren, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat bagi para santri di sela menunggu waktu berbuka puasa. "Selain itu kegiatan ini sekaligus mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan aktivitas bermanfaat," katanya.
Para santri dibagi menjadi dua kelompok setelah Shalat Ashar. Kelompok pertama, kelas ula, mengaji kitab Arbain Nawawi, sementara kelas wustho dan ulya mempelajari kitab Nashoihul Ibad. Metode pengajian yang digunakan adalah metode 'kilatan', yaitu menyelesaikan satu kitab dalam waktu satu bulan.
Mengenal Kitab Arbain Nawawi dan Nashoihul Ibad
KH Ahmad Yani menjelaskan lebih lanjut mengenai kitab-kitab yang dikaji para santri. Kitab Arbain Nawawi, berisi 40 hadis pilihan yang dirangkum oleh Imam Nawawi. Hadis-hadis tersebut membahas berbagai aspek kehidupan, mulai dari jihad, zuhud, nasihat, adab, hingga niat-niat baik. Kitab ini telah dikenal luas di dunia Islam dan sering digunakan sebagai bahan ajar di banyak pesantren.
Sementara itu, kitab Nashoihul Ibad merupakan kumpulan nasihat dari Syekh Nawawi al-Bantani. Isi kitab ini bersumber dari Al-Qur’an, hadis, serta perkataan para sahabat dan ulama. Kedua kitab ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ajaran Islam dan etika kehidupan.
Metode pengajian kilat dipilih untuk memacu pemahaman santri secara intensif. "Kegiatan ini bertujuan agar para santri semakin memahami ilmu agama, khususnya adab dan tasawuf. Selain itu, ngabuburit dengan mengaji juga membantu mereka agar tidak merasa jenuh menunggu waktu berbuka. Penyampaian materi juga diselingi dengan guyonan khas pesantren agar suasana tetap rileks dan tidak membosankan," tambah KH Ahmad Yani.
Manfaat Ngabuburit Ngaji Kitab Kuning
Kegiatan ngabuburit mengaji kitab kuning ini memberikan manfaat ganda bagi para santri. Selain memperdalam ilmu agama dan meningkatkan pemahaman tentang adab serta tasawuf, kegiatan ini juga mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dan produktif. Hal ini membantu para santri menghindari kebosanan menunggu waktu berbuka puasa.
Suasana belajar yang rileks dan diselingi guyonan khas pesantren membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Metode pengajian kilat juga mendorong para santri untuk fokus dan memahami materi dengan lebih cepat dan efektif. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga secara intelektual bagi para santri.
Program ini juga mencerminkan komitmen Pondok Pesantren Al Musthofa dalam membentuk generasi muda yang berilmu, berakhlak mulia, dan memiliki ketahanan mental yang kuat. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para santri dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, kegiatan ngabuburit mengaji kitab kuning di Pondok Pesantren Al Musthofa Temanggung merupakan contoh kegiatan positif yang dapat ditiru oleh pesantren lain. Kegiatan ini berhasil menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi para santri.