SAR Manado Evakuasi Pendaki Gunung Klabat yang Cedera Kaki

Tim SAR Manado berhasil mengevakuasi Josua Kodoati, 16 tahun, seorang pendaki Gunung Klabat yang mengalami cedera kaki di Pos 5 dan membawanya ke Rumah Sakit Walanda Maramis dalam kondisi stabil.

Tim SAR Manado bergerak cepat menyelamatkan seorang pendaki Gunung Klabat yang mengalami cedera. Kejadian ini terjadi pada Kamis, 30 Januari, di Pos 5 Gunung Klabat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Korban, Josua Kodoati (16 tahun) asal Perumahan SBY 4 Airmadidi, membutuhkan pertolongan segera.

Juru Bicara Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, menjelaskan kronologi kejadian. Josua mengalami cedera di bagian kaki bawah sehingga kesulitan untuk berjalan. Informasi kecelakaan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado.

Satu tim rescue segera dikerahkan menuju lokasi kejadian di Gunung Klabat. Kecepatan respons tim SAR menjadi kunci keberhasilan evakuasi. Sesampainya di Pos 5 pada pukul 07.00 WITA, tim langsung memberikan pertolongan pertama kepada Josua.

Tim medis memberikan perawatan awal untuk mengatasi cedera kaki Josua. Setelah kondisi korban dianggap stabil, evakuasi langsung dilakukan. Proses evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama dan keahlian tim SAR.

Setelah mendapat penanganan medis darurat, Josua dievakuasi menuju Rumah Sakit Walanda Maramis di Airmadidi, Minahasa Utara. Kondisi Josua dilaporkan stabil saat tiba di rumah sakit. Selanjutnya, korban diserahkan kepada keluarganya untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesigapan dan profesionalisme tim SAR Manado dalam menangani situasi darurat di daerah pegunungan. Kecepatan respons dan penanganan medis yang tepat menjadi faktor krusial dalam menyelamatkan Josua.

Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan pendakian. Para pendaki disarankan untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk kondisi fisik dan peralatan yang memadai, sebelum melakukan pendakian. Memastikan jalur pendakian aman dan melaporkan rencana pendakian juga penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.