Sekda Jateng Tekankan Pentingnya Harmonisasi Hubungan Industrial untuk Ekonomi Daerah
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara pekerja dan pengusaha di Jawa Tengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Salatiga, 25 Februari 2024 - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara pekerja dan pengusaha di Jawa Tengah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Kota Salatiga. Pernyataan ini muncul dalam konteks upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan buruh.
Sumarno menjelaskan bahwa buruh dan pengusaha merupakan mitra kerja yang saling membutuhkan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berperan sebagai penyeimbang untuk memastikan kesejahteraan buruh terjaga dan iklim investasi tetap kondusif. Ia berharap Rakernas SPEE FSPMI dapat menghasilkan masukan berharga bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang adil bagi kedua belah pihak.
Lebih lanjut, Sekda Sumarno juga mengungkapkan harapannya agar komunikasi yang baik terus terjalin antara pekerja dan pengusaha. Menurutnya, mencapai keseimbangan antara tuntutan buruh dan kepentingan pengusaha yang ingin berinvestasi di Jawa Tengah bukanlah hal mudah. Namun, dengan komunikasi dan dukungan bersama, hal tersebut dapat terwujud.
Harmoni Industrial: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
Sumarno menambahkan bahwa Jawa Tengah memiliki tanggung jawab besar sebagai penyangga pangan nasional dan pusat industri. Kedua sektor ini harus berjalan beriringan dan saling mendukung. Realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2024 mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp88,4 triliun, melampaui target semula sebesar Rp80,10 triliun. Investasi tersebut telah menciptakan 65.815 proyek dan menyerap sekitar 409.338 tenaga kerja dalam negeri.
Ketua DPD FSPMI Jawa Tengah, Aulia Hakim, turut memberikan komentarnya. Ia berharap peningkatan investasi di Jawa Tengah dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi 7 persen yang dicanangkan pemerintah pusat. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan agar tidak ada perusahaan yang melakukan praktik-praktik yang merugikan pekerja, seperti membayar upah di bawah standar.
Hakim menyatakan komitmen FSPMI untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pengusaha dalam menjaga harmoni industrial. Menurutnya, dengan kerja sama yang baik, investasi dan kesejahteraan pekerja dapat meningkat secara bersamaan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sekda Sumarno yang menekankan pentingnya sinergi antara pekerja dan pengusaha.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, namun tetap memperhatikan kesejahteraan para pekerja. Keseimbangan ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan ekonomi di Jawa Tengah.
Menjaga Keseimbangan: Peran Pemerintah dalam Hubungan Industrial
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan pekerja. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk memfasilitasi komunikasi dan dialog antara kedua belah pihak. Rakernas SPEE FSPMI menjadi salah satu contoh upaya pemerintah dalam melibatkan serikat pekerja dalam proses pengambilan kebijakan.
Dengan adanya masukan dari serikat pekerja, pemerintah berharap dapat merumuskan kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada kesejahteraan pekerja tanpa menghambat laju investasi. Komunikasi yang terbuka dan transparan di antara ketiga pihak (pemerintah, pengusaha, dan pekerja) sangat krusial untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan.
Keberhasilan pembangunan ekonomi Jawa Tengah sangat bergantung pada terciptanya hubungan industrial yang sehat dan produktif. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya untuk memfasilitasi dan mendorong terwujudnya hal tersebut.
Angka investasi yang tinggi di Jawa Tengah menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim usaha di provinsi tersebut. Namun, keberlanjutan investasi ini sangat bergantung pada terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah, pengusaha, dan pekerja harus terus bekerja sama untuk menjaga keseimbangan dan sinergi yang saling menguntungkan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memperhatikan kesejahteraan pekerja. Komitmen ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang berkelanjutan dan berkeadilan.