Semeru Erupsi! Letusan Capai 1000 Meter, PVMBG Keluarkan Rekomendasi
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan mencapai 1000 meter, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting untuk keselamatan warga sekitar.
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi dahsyat pada Senin malam, 17 Maret 2024. Erupsi yang terjadi pukul 20.35 WIB ini memuntahkan kolom abu setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dan mengundang perhatian masyarakat luas, mengingat dampak potensial dari letusan gunung berapi tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporannya menjelaskan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal teramati mengarah ke utara dan timur laut. Aktivitas vulkanik ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 157 detik. Sepanjang hari, tercatat setidaknya 10 kali erupsi dengan ketinggian bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak Mahameru, sejak pukul 02.38 WIB hingga puncaknya pada pukul 20.35 WIB.
Kejadian ini mengingatkan kita pada erupsi dahsyat Semeru sebelumnya, yang menyebabkan kerusakan dan kerugian yang signifikan. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Informasi dan rekomendasi resmi dari pihak berwenang sangat penting untuk dipatuhi guna meminimalisir risiko.
Rekomendasi PVMBG Pasca Erupsi Semeru
Menyikapi erupsi Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting demi keselamatan masyarakat. Rekomendasi ini menekankan pentingnya menghindari area-area berisiko tinggi di sekitar gunung. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan agar masyarakat menjauhi area dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi terjangan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Bahaya ini tidak boleh dianggap remeh, mengingat kekuatan dan kecepatan aliran lahar yang dapat mengancam jiwa.
Sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut, masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru. Area ini sangat rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar yang dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi ini sangat penting untuk keselamatan.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," tegas Mukdas Sofian.
Waspada Potensi Bahaya Sekunder
PVMBG juga mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya sekunder yang dapat ditimbulkan oleh erupsi Gunung Semeru. Potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dan arahan dari pihak berwenang. Informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diakses melalui berbagai kanal resmi, seperti website PVMBG dan media sosial resmi pemerintah. Dengan mengikuti arahan tersebut, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir risiko dan tetap aman.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Semeru ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi dari pihak berwenang. Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dampak dari aktivitas vulkanik ini dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.