Siaga Bencana: Tagana Lebak Waspada Curah Hujan Tinggi Selama Ramadhan
Relawan Tagana Kabupaten Lebak, Banten, tetap siaga hadapi potensi bencana alam akibat curah hujan tinggi selama Ramadhan, dengan 223 relawan yang tersebar di berbagai posko.
Lebak, 7 Maret 2025 - Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Banten, tetap bersiaga penuh selama bulan Ramadhan 1446 H untuk menghadapi potensi bencana alam akibat tingginya curah hujan. Kesiapsiagaan ini dilakukan menyusul bencana alam yang terjadi di Kabupaten Serang dan Pandeglang akibat hujan deras. Langkah antisipasi ini melibatkan seluruh sumber daya Tagana untuk memastikan keselamatan warga Lebak.
Ketua Tagana Kabupaten Lebak, Iwan Hermawan, menyatakan bahwa kesiapsiagaan bencana ini melibatkan 223 relawan yang terbagi dalam dua posko utama, yaitu Posko Rangkasbitung dan Posko Lebak Selatan. Para relawan bertugas secara bergantian dengan sistem piket untuk memastikan pemantauan dan respon yang cepat terhadap setiap kejadian.
"Kita melihat bencana alam di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, karena curah hujan tinggi," ungkap Iwan Hermawan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Tagana Lebak, mendorong mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana serupa.
Kesiapsiagaan Tagana Hadapi Bencana
Para relawan Tagana Lebak telah mempersiapkan diri dengan matang. Mereka siap bergerak cepat ke lokasi bencana begitu menerima laporan. Tugas utama mereka adalah melakukan evakuasi, pertolongan, dan penyelamatan korban bencana. Tidak hanya itu, Tagana juga berperan penting dalam penanganan pascabencana.
Penanganan pascabencana meliputi pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Tagana membuka posko dapur umum untuk menyediakan makanan, serta menyediakan tenda pengungsian yang nyaman dan aman bagi para pengungsi. "Kami mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan," jelas Iwan.
Peralatan evakuasi seperti perahu karet, pelampung, mobil rescue, kendaraan dapur umum, tenda pengungsian, dan logistik lainnya telah disiapkan dengan baik. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan pemerintah daerah, pihak terkait, dan elemen masyarakat untuk menghadapi potensi cuaca buruk.
Warga Terbantu dengan Kesiapsiagaan Tagana
Upaya kesiapsiagaan Tagana mendapat apresiasi dari warga. Sejumlah warga bantaran Sungai Ciujung mengaku merasa terbantu dengan adanya pemantauan rutin dari para relawan. Mereka merasa lebih aman dan tenang dengan adanya kehadiran Tagana.
"Kami setiap hari bertemu dengan relawan Tagana untuk mengingatkan warga agar waspada jika curah hujan tinggi," ujar Ujang (50), warga Lebak Sambel Rangkasbitung. Hal ini menunjukkan pentingnya peran Tagana dalam membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman bencana.
Tagana Lebak berharap agar selama bulan Ramadhan tidak terjadi bencana alam. Namun, kesiapsiagaan tetap dijaga untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga Lebak. Komitmen dan dedikasi para relawan Tagana patut diapresiasi dalam upaya mitigasi bencana di Kabupaten Lebak.
Dengan adanya kesiapsiagaan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang menjalani ibadah Ramadhan. Semoga upaya pencegahan dan kesiapsiagaan yang dilakukan oleh Tagana Lebak dapat mencegah terjadinya bencana dan meminimalisir dampaknya jika terjadi bencana.