SIG Maksimalkan Produk Lokal: Dorong Ekonomi Nasional dan Keandalan Operasi
PT Semen Indonesia (SIG) mencapai Rp23,06 triliun belanja produk dalam negeri pada 2024, mendukung ekonomi nasional dan keandalan operasional pabrik melalui peningkatan penggunaan suku cadang lokal.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah mengumumkan komitmennya dalam memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri. Langkah strategis ini bertujuan untuk menjaga keandalan operasi pabrik dan sekaligus mendukung penguatan industri lokal. Inisiatif ini dijalankan sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, di Jakarta pada Selasa, 29 April 2024.
Menurut Vita Mahreyni, "Industri tanah air maju dan berkembang akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat." Program ini merupakan wujud nyata kontribusi SIG terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global. Belanja produk dalam negeri SIG sepanjang tahun 2024 mencapai angka yang signifikan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap perekonomian Indonesia.
Capaian belanja produk dalam negeri SIG pada 2024 mencapai Rp23,06 triliun, atau setara dengan 93,01 persen dari total belanja barang dan jasa sebesar Rp24,79 triliun. Angka ini mencerminkan komitmen SIG dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional. Program hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri menjadi fokus utama SIG, yang dijalankan melalui penggunaan suku cadang lokal.
Peningkatan Penggunaan Suku Cadang Lokal
SIG menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan suku cadang lokal di seluruh pabriknya. Pada tahun 2024, realisasi penggunaan suku cadang lokal meningkat sebesar 20,70 persen atau senilai Rp787 miliar dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp652 miliar. Bahkan, angka ini naik hingga 157 persen dari baseline tahun 2020 sebesar Rp306 miliar. Peningkatan ini merupakan dukungan nyata terhadap cita-cita pemerintah dalam meningkatkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Kenaikan penggunaan suku cadang lokal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). SIG secara aktif membina UMKM untuk memproduksi suku cadang yang dibutuhkan. Jumlah UMKM binaan SIG yang berhasil memproduksi suku cadang pun meningkat menjadi 17 dari sebelumnya hanya 8 UMKM. Hal ini menunjukkan keberhasilan program pendampingan yang dilakukan SIG.
Pendampingan yang diberikan SIG kepada UMKM sangat komprehensif. "Ini tak lepas dari pendampingan menyeluruh oleh SIG, mulai dari edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, proses uji coba, hingga tes performa di pabrik SIG," jelas Vita Mahreyni. Dengan demikian, SIG memastikan kualitas dan performa suku cadang lokal yang digunakan.
Daftar UMKM Binaan SIG
Berikut adalah daftar 17 UMKM binaan SIG yang berhasil memproduksi suku cadang untuk pabrik-pabrik SIG: PT Papaja Maju Mandiri, PT 3S International, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Bimuda Karya Teknik, PT Sari Teknindo Perkasa, CV Desra Teknik, PT Aneka Mitra Indoguna, PT Ganding Toolsindo, PT Cahaya Abadi Technic, CV Rejeki Abadi Machinery, PT Putra Bungsu Makmur, PT Baja Kurnia, PT Kito Multi Industri, PT Utama Karya Techindo, PT Harapan Jaya Globalindo, PT Granada Andalusia Perkasa, dan PT Mustajaya.
Dengan melibatkan UMKM dalam rantai pasok, SIG menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Program substitusi suku cadang impor ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada produk impor, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis. SIG mendapatkan produk suku cadang yang andal secara teknis dan ekonomis, sementara UMKM mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan pendapatan.
Program ini merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan besar dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui dukungan terhadap industri lokal dan pemberdayaan UMKM. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, SIG berhasil meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan sekaligus menjaga keandalan operasional pabriknya. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam memajukan perekonomian Indonesia.