Sinergi Aparat Kunci Berantas Peredaran Narkoba di Kepri, 1,9 Ton Sabu dan Kokain Digagalkan
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menekankan pentingnya sinergi aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Kepri, setelah pengungkapan kasus penyelundupan 1,9 ton narkotika.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, menyatakan bahwa sinergi antar aparat penegak hukum merupakan kunci utama dalam mencegah dan memberantas peredaran gelap narkoba di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan menyusul keberhasilan Tim F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun menggagalkan penyelundupan 1,9 ton narkotika jenis sabu dan kokain di Selat Durian, perairan Karimun, Kepri pada Jumat lalu. Pengungkapan kasus ini melibatkan berbagai instansi, membuktikan pentingnya kolaborasi dalam memerangi peredaran narkoba.
Apresiasi tinggi diberikan Nyanyang kepada Tim F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun atas keberhasilannya. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata sinergi TNI, Polri, BNN, dan Bea Cukai dalam memberantas peredaran narkoba di Kepri, khususnya Karimun. "Keberhasilan (pengungkapan kasus) ini merupakan bukti nyata sinergi antara TNI, Polri, BNN, dan Bea Cukai dalam pemberantasan narkoba di wilayah Indonesia yang ada di Kepri, khususnya Karimun," ungkap Nyanyang dalam konferensi pers di Lantamal IV, Batam.
Pengungkapan kasus penyelundupan 1,9 ton narkotika ini dinilai memiliki dampak besar dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba. Wagub menegaskan komitmen Pemprov Kepri untuk terus mendukung dan memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam upaya pemberantasan narkoba. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah peredaran narkoba melalui edukasi dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekitar.
Sinergi Antar Lembaga dan Peran Masyarakat
Nyanyang Haris Pratamura menekankan pentingnya kerja sama yang solid antar instansi terkait dalam memberantas peredaran narkoba di Kepri. Wilayah Kepri yang strategis sebagai pintu masuk dari wilayah barat dan timur membuat sinergi ini sangat krusial. "Kerja sama luar biasa antara Koarmada, Polda, Lantamal, BNN, Bea Cukai ini menandakan kesiagaan, jangan sampai pintu gerbang yang ada di Kepri jadi tempat pelaku mengedarkan narkoba. Kami sikat jangan sampai ada kegiatan-kegiatan yang merusak generasi muda Indonesia," tegas Nyanyang.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa saat ini terdapat 57 kelurahan di Kepri yang telah ditetapkan sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar). Pemprov Kepri berharap, dengan kerja sama semua pihak, jumlah desa bersih narkoba akan terus bertambah. Upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di Kepri tidak hanya bergantung pada aparat penegak hukum, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba. Edukasi dan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba menjadi kunci dalam mencegah generasi muda terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian, sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat dari ancaman narkoba.
Komitmen Pemprov Kepri dalam mendukung program Desa Bersinar menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memberantas narkoba. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di tingkat akar rumput.
Pengungkapan Kasus Penyelundupan Narkotika
Sebelumnya, TNI AL berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1,9 ton narkotika yang terdiri dari 1,2 ton kokain dan 705 kilogram sabu. Narkotika tersebut diselundupkan menggunakan kapal ikan asing berbendera Thailand di Selat Durian, Kabupaten Karimun. Selain mengamankan barang bukti, Tim F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun juga mengamankan lima orang anak buah kapal, terdiri atas satu warga negara Thailand (kapten kapal) dan empat warga negara Myanmar.
Hasil tes urine menunjukkan empat anak buah kapal positif mengonsumsi narkoba, sementara satu lainnya negatif. Penangkapan ini menunjukkan keberhasilan operasi penegakan hukum dalam mencegah masuknya narkoba ke wilayah Indonesia melalui jalur laut. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata komitmen aparat dalam melindungi generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.
Penyelundupan narkoba melalui jalur laut merupakan tantangan besar bagi Indonesia. Oleh karena itu, sinergi dan kerja sama antar lembaga penegak hukum sangat penting untuk mencegah dan memberantas peredaran gelap narkoba di wilayah perairan Indonesia. Pentingnya pengawasan ketat di perairan Indonesia untuk mencegah penyelundupan narkoba semakin ditekankan.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi aparat penegak hukum lainnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat.
Dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama, diharapkan Indonesia dapat terbebas dari ancaman bahaya narkoba dan menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif.