Sri Mulyani Sinyalkan Tambahan Rp100 Triliun untuk Program Makan Bergizi
Menkeu Sri Mulyani memberi sinyal persetujuan tambahan anggaran Rp100 triliun untuk Program Makan Bergizi (MBG) guna mempercepat pencapaian target penerima manfaat hingga September 2025 atas permintaan Presiden Prabowo Subianto.
Sri Mulyani memberikan sinyal positif untuk tambahan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Tangerang, Banten, Kamis (30/1), dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025. Permintaan tambahan anggaran ini akan meningkatkan total anggaran MBG menjadi Rp171 triliun dari sebelumnya Rp71 triliun.
Mengapa tambahan anggaran ini diperlukan? Permintaan percepatan pencapaian target penerima manfaat MBG menjadi pendorong utama. Presiden Prabowo Subianto menginginkan target 82,9 juta penerima manfaat tercapai pada September 2025, bukan akhir tahun 2025 seperti rencana semula. Percepatan ini, menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, membutuhkan tambahan biaya sebesar Rp100 triliun.
Bagaimana pemerintah mengalokasikan anggaran? Pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran senilai Rp3.621,3 triliun untuk tahun anggaran 2025. Fokus efisiensi diarahkan pada pengurangan pos belanja yang tidak langsung berdampak pada masyarakat. Sebaliknya, program-program yang berdampak langsung, termasuk MBG sebagai program prioritas Presiden, diprioritaskan. Tujuan utama MBG adalah menjamin anak-anak Indonesia mendapatkan gizi cukup untuk mendukung proses belajar mereka.
Dampak dari tambahan anggaran ini sangat signifikan. Sri Mulyani berharap penambahan anggaran ini akan menciptakan efek berganda yang besar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Peningkatan jumlah sentra MBG akan berdampak pada peningkatan permintaan produk dan jasa dari UMKM. Pemerintah, melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), juga akan mendorong lembaga keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk mendukung program ini dengan memberikan akses kredit kepada perusahaan yang terlibat.
Sri Mulyani menekankan pentingnya tata kelola yang kuat dan pemerataan dalam pelaksanaan MBG. Ia menyatakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung program ini, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan kementerian/lembaga terkait, untuk memastikan MBG berjalan efektif dan mencapai sasarannya. Program ini dipandang sebagai investasi jangka panjang yang krusial untuk masa depan Indonesia.
Kesimpulannya, tambahan anggaran Rp100 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Percepatan pencapaian target penerima manfaat, efisiensi anggaran, dan dukungan dari lembaga keuangan menjadi kunci keberhasilan program ini.