Stok Ternak Kurban di Banjarnegara Aman Jelang Idul Adha
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dipastikan memiliki stok hewan ternak cukup untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1446 H, meskipun populasi sapi lokal mengalami penurunan.
Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Mei 2024 - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kabupaten Banjarnegara memastikan ketersediaan hewan ternak kurban dalam jumlah yang cukup. Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Banjarnegara, Firman Sapta Ady, menyampaikan kabar tersebut pada Jumat lalu di Banjarnegara. Pernyataan ini menjawab pertanyaan publik mengenai kesiapan daerah dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban, khususnya kambing, domba, dan sapi.
Firman menjelaskan bahwa populasi kambing dan domba di Banjarnegara sangat melimpah. Berdasarkan data statistik tahun 2024, populasi kambing dan domba di Banjarnegara mencapai lebih dari 200 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, sekitar 66.600 ekor merupakan kambing dan domba jantan yang siap untuk dikurbankan. Dengan demikian, kebutuhan hewan kurban jenis kambing dan domba di Banjarnegara dipastikan terpenuhi.
Namun, situasi berbeda terlihat pada populasi sapi lokal. Firman mengakui adanya penurunan populasi sapi lokal di Banjarnegara. Penurunan ini diakibatkan trauma para peternak setelah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tahun 2023. Populasi sapi di tahun 2024 hanya mencapai 21.000 ekor, jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 29.000 ekor. Lebih memprihatinkannya lagi, sebagian besar sapi yang ada merupakan sapi betina.
Ketersediaan Sapi Kurban dari Luar Daerah
Meskipun populasi sapi lokal menurun, kebutuhan sapi kurban di Banjarnegara tetap terpenuhi. Hal ini berkat pasokan sapi dari luar daerah, terutama Jawa Timur. Para pedagang mendatangkan sapi dari Jawa Timur, lalu sapi tersebut transit di Banjarnegara sebelum didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Barat dan Jakarta. Strategi ini memastikan ketersediaan sapi kurban tetap terjaga.
DPPKP Banjarnegara tetap melakukan pemantauan ketat terhadap lalu lintas perdagangan sapi dari luar daerah. Pemantauan ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan penularan penyakit pada ternak sapi. Hal ini menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah merebaknya penyakit di masa mendatang.
"Untuk ternak kambing dan domba, kami siap, karena berdasarkan data statistik tahun 2024, populasinya lebih dari 200 ribu ekor," kata Firman Sapta Ady. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan memastikan ketersediaan hewan kurban tetap tercukupi hingga Hari Raya Idul Adha.
Antisipasi dan Pengawasan Penyakit Hewan
Meskipun stok ternak cukup, DPPKP Banjarnegara tetap waspada terhadap potensi penyakit hewan. Pengalaman wabah PMK pada tahun 2023 menjadi pelajaran berharga. Oleh karena itu, pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak, khususnya sapi dari luar daerah, terus dilakukan secara intensif. Langkah ini bertujuan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit hewan yang dapat mengganggu ketersediaan hewan kurban.
Selain pengawasan, DPPKP Banjarnegara juga gencar melakukan sosialisasi kepada para peternak terkait pencegahan dan penanganan penyakit hewan. Sosialisasi ini mencakup edukasi tentang biosekuriti, vaksinasi, dan penanganan dini jika terjadi gejala penyakit pada ternak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan peternak dalam menjaga kesehatan ternak mereka.
Dengan langkah-langkah antisipasi dan pengawasan yang dilakukan, diharapkan ketersediaan hewan kurban di Banjarnegara tetap terjamin dan masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan tenang.
DPPKP Banjarnegara berkomitmen untuk terus berupaya menjaga ketersediaan dan kesehatan hewan ternak di wilayahnya. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian masyarakat dan kelancaran pelaksanaan ibadah kurban pada Idul Adha.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Kabupaten Banjarnegara telah mempersiapkan diri dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban Idul Adha 1446 H. Meskipun terdapat penurunan populasi sapi lokal, ketersediaan hewan kurban tetap terjamin berkat pasokan dari luar daerah dan pengawasan ketat dari DPPKP Banjarnegara terhadap potensi penyakit hewan.