Sukses Tekan Angka Stunting, Tapin Bidik Generasi Emas 2045
Pemkab Tapin berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dalam tiga tahun terakhir, dari 33,5 persen menjadi 12,32 persen, dan bertekad menciptakan generasi emas 2045.
Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, telah menunjukkan keberhasilan luar biasa dalam menekan angka stunting. Penurunan signifikan terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, berkat upaya intensif dan terintegrasi dari berbagai pihak. Prestasi ini menempatkan Tapin sebagai kabupaten dengan angka stunting terendah di Kalimantan Selatan.
Bupati Tapin, H. Yamani, mengungkapkan bahwa angka stunting di Tapin pada tahun 2021 mencapai 33,5 persen. Namun, melalui berbagai intervensi dan kerja keras Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), angka tersebut turun drastis menjadi 14,5 persen di tahun 2022 dan 14,4 persen di tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Lebih membanggakan lagi, data terbaru menunjukkan penurunan lebih lanjut hingga 12,32 persen.
Keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi lintas sektor dan komitmen kuat Pemkab Tapin dalam menangani masalah stunting. Strategi intervensi yang komprehensif, meliputi layanan spesifik dan sensitif, diterapkan secara konvergen dan terintegrasi untuk mencapai hasil optimal. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerjasama yang erat antar berbagai instansi dan elemen masyarakat.
Strategi Jitu Tekan Angka Stunting di Tapin
Penurunan angka stunting di Kabupaten Tapin tidak terjadi secara kebetulan. Pemkab Tapin menerapkan strategi intervensi yang terencana dan terukur. Hal ini mencakup berbagai program yang menyasar ibu hamil, bayi, dan anak balita. Program-program tersebut dirancang untuk memastikan asupan gizi yang cukup dan akses layanan kesehatan yang optimal.
Salah satu kunci keberhasilan adalah kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program pencegahan stunting sangat penting. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat juga dilakukan secara intensif.
Lebih lanjut, pengawasan dan evaluasi secara berkala dilakukan untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini menjamin bahwa strategi yang diterapkan selalu relevan dan mampu memberikan dampak yang signifikan.
Berdasarkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas tahun 2024, Kabupaten Tapin ditetapkan sebagai salah satu lokus intervensi pencegahan stunting pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan pengakuan atas keberhasilan Tapin dan kepercayaan pemerintah pusat terhadap komitmen daerah dalam upaya penurunan stunting.
Fokus Intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Fokus utama intervensi pencegahan stunting di Tapin adalah pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pada periode ini, gizi dan kesehatan anak sangat menentukan perkembangan fisik dan kognitifnya di masa mendatang. Intervensi yang tepat sasaran pada periode ini sangat krusial untuk mencegah terjadinya stunting.
Berbagai program telah dirancang untuk memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan akses layanan kesehatan yang optimal. Pemberian makanan tambahan bergizi, pemantauan kesehatan ibu dan anak secara berkala, serta penyuluhan mengenai pola asuh anak yang tepat, merupakan beberapa contoh intervensi yang dilakukan.
Dengan fokus pada 1.000 HPK, Kabupaten Tapin berupaya untuk mencegah munculnya kasus stunting baru. Strategi ini terbukti efektif dalam menekan angka stunting dan membangun fondasi yang kuat bagi generasi mendatang.
"Penurunan angka stunting drastis ini tidak lepas dari kerja keras Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan sinergi lintas sektor, yang terus melakukan intervensi melalui layanan spesifik dan sensitif secara konvergen dan terintegrasi," kata Bupati Tapin, H. Yamani.
Menuju Generasi Emas 2045
Bupati Tapin, H. Yamani, berharap angka stunting di Tapin terus menurun sehingga pada tahun 2045, daerah ini dapat melahirkan generasi emas yang unggul di berbagai bidang. Keberhasilan dalam menekan angka stunting merupakan investasi jangka panjang untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan komitmen dan kerja keras yang berkelanjutan, Kabupaten Tapin optimis dapat mencapai target tersebut. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya menekan angka stunting dan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.