Sulteng Dorong APINDO Garap Potensi Ekonomi Selat Makassar: Emas Biru di Timur Indonesia
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak APINDO Sulteng untuk menggali potensi ekonomi Selat Makassar sebagai 'emas biru', mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulteng untuk berkolaborasi dan berinovasi dalam mengoptimalkan potensi ekonomi di Selat Makassar. Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulteng, Farid R. Yotolembah, menyampaikan ajakan ini dalam Musyawarah Provinsi ke-IV DPP APINDO Sulteng di Palu, Selasa (6/5). Inisiatif ini bertujuan untuk menjadikan Sulteng sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Timur Indonesia, memanfaatkan Selat Makassar sebagai sumber daya ekonomi yang berlimpah.
Yotolembah menekankan pentingnya sinergi ‘triple helix’ antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. APINDO diposisikan sebagai jembatan penghubung yang vital dalam kolaborasi ini. Ia melihat Selat Makassar sebagai ‘emas biru’ yang menyimpan potensi ekonomi besar, menunggu sentuhan inovasi dan kolaborasi untuk diwujudkan. Dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2020, pengelolaan Selat Makassar secara terpadu telah memiliki payung hukum yang kuat, membuka peluang bagi pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia Timur. Salah satu kunci utamanya adalah optimalisasi potensi Selat Makassar. Potensi ini dapat diwujudkan melalui investasi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Dengan mengoptimalkan potensi ini, Sulteng dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Potensi Selat Makassar: Emas Biru Sulawesi Tengah
Selat Makassar menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah. Potensi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari perikanan dan kelautan, hingga pariwisata dan perdagangan. Dengan pengelolaan yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, potensi ini dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulteng mendorong APINDO untuk menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi biru di wilayah ini. Investasi di sektor maritim dan kelautan menjadi kunci utama untuk merealisasikan potensi tersebut. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Perpres Nomor 83 Tahun 2020 memberikan landasan hukum yang kuat untuk pengelolaan Selat Makassar secara terpadu. Peraturan ini membuka peluang bagi investasi dan pengembangan ekonomi di wilayah tersebut. Dengan dukungan regulasi yang jelas, diharapkan investasi di sektor maritim dan kelautan akan semakin meningkat.
Palu sebagai Hub Strategis
Pemerintah Sulteng juga memiliki visi untuk menjadikan Kota Palu sebagai ‘strategic hub’ atau pusat penghubung strategis antara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan Kawasan Timur Indonesia. Posisi geografis Palu yang strategis dapat dimanfaatkan untuk memperlancar arus barang dan jasa antara IKN dan wilayah Indonesia Timur.
Dengan menjadikan Palu sebagai pusat penghubung, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Hal ini akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, sehingga mempermudah perdagangan dan investasi.
APINDO Sulteng didorong untuk berperan aktif dalam mewujudkan visi ini. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta, potensi Palu sebagai pusat penghubung dapat dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Inovasi dan Kolaborasi: Kunci Sukses Pengembangan Ekonomi Biru di Selat Makassar
- Pengembangan sektor perikanan dan kelautan yang berkelanjutan
- Investasi di infrastruktur maritim
- Pengembangan pariwisata bahari
- Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Dengan mengoptimalkan potensi Selat Makassar melalui inovasi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, Sulawesi Tengah dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Timur Indonesia. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional.