Tanggul Geobag di Marunda Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob
Suku Dinas SDA Jakarta Utara meninggikan tanggul geobag di Marunda untuk mencegah banjir rob yang kerap terjadi, setelah sebelumnya wilayah tersebut terendam rob setinggi 50cm pada Desember 2024.
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara tengah berupaya mencegah terulangnya bencana banjir rob di wilayah Marunda. Pada Senin, 17 Maret 2025, mereka mengerahkan 60 personel untuk meninggikan tanggul geobag di pesisir Kampung Marunda Pulo, Kecamatan Cilincing. Peninggian tanggul ini dilakukan sebagai langkah antisipasi setelah wilayah tersebut terendam banjir rob pada Desember 2024.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Ahmad Syaiful, menjelaskan bahwa pengerjaan peninggian tanggul geobag ini melibatkan ratusan geobag yang dirangkai dengan kawat bronjong untuk memperkuat struktur. Tanggul geobag setinggi 50 sentimeter dan selebar satu meter ini akan dipasang sepanjang 50 meter, menambah ketinggian tanggul yang sudah ada sebelumnya setinggi satu meter. Dengan demikian, ketinggian total tanggul akan mencapai 1,5 meter.
"Hari ini kami mengerahkan 60 personel pasukan biru untuk memasang geobag," ujar Ahmad Syaiful di Jakarta. Proyek ini ditargetkan selesai pada 27 Maret 2025, dan diharapkan mampu melindungi permukiman warga dari hempasan air laut dan genangan banjir rob yang sering terjadi.
Peninggian Tanggul Geobag: Upaya Mitigasi Banjir Rob di Marunda
Pengerjaan peninggian tanggul geobag di Marunda merupakan respons langsung terhadap kejadian banjir rob pada Desember 2024 yang mencapai ketinggian sekitar 50 sentimeter. Langkah ini dinilai krusial untuk melindungi warga dari dampak buruk banjir rob yang kerap melanda wilayah tersebut. Pemasangan geobag yang dirangkai dengan kawat bronjong bertujuan untuk menciptakan struktur tanggul yang lebih kokoh dan efektif menahan hempasan air laut.
Proses pengerjaan yang dimulai sejak 14 Maret 2025 ini melibatkan sejumlah besar personel. Dengan total ketinggian tanggul mencapai 1,5 meter setelah penambahan, diharapkan mampu memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi permukiman warga di sekitar Kampung Marunda Pulo. Peninggian tanggul ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengurangi risiko bencana banjir rob di Jakarta Utara.
"Pengerjaan sudah dimulai sejak 14 Maret 2025 dan ditargetkan rampung 27 Maret 2025," kata Ahmad Syaiful. Ia berharap dengan adanya peninggian tanggul ini, permukiman warga akan aman dan terbebas dari genangan air laut.
Tanggapan Positif Warga Terhadap Upaya Pemerintah
Warga Marunda Pulo menyambut positif upaya pemerintah dalam meninggikan tanggul geobag. Wahid (32), warga RT 01/07, Kelurahan Marunda, mengungkapkan apresiasinya atas langkah cepat pemerintah dalam mencegah banjir di wilayahnya. Ia menilai keberadaan sheet pile dan tanggul pasir sangat berpengaruh dalam menahan gelombang air laut.
"Kami apresiasi pemerintah yang bergerak cepat untuk mencegah banjir di wilayah kami. Adanya sheet pile dan tanggul pasir ini tentunya sangat berpengaruh untuk menahan gelombang air laut," ungkap Wahid. Hal ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh Suku Dinas SDA Jakarta Utara mendapatkan dukungan dan apresiasi dari masyarakat yang langsung merasakan manfaatnya.
Dengan adanya tanggul yang lebih tinggi dan kokoh, diharapkan warga Marunda Pulo dapat merasa lebih aman dan tenang dari ancaman banjir rob. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh baik dalam upaya mitigasi bencana di daerah pesisir lainnya.
Semoga dengan adanya peninggian tanggul ini, warga Marunda Pulo dapat terhindar dari ancaman banjir rob dan dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman. Upaya pemerintah ini menunjukkan komitmen dalam melindungi masyarakat dari bencana alam.